Saham-saham Korea Selatan (Korsel) naik tipis pada Jumat pagi, karena pembelian yang kuat oleh investor asing mengimbangi langkah-langkah yang lebih hawkish dari perkiraan dari bank-bank sentral utama, sementara kekhawatiran varian Virus Corona Omicron juga membebani sentimen.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI) terkerek 3,47 poin atau 0,12 persen menjadi diperdagangkan di 3.009,88 poin pada pukul 02.27 GMT, memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut.
Indeks acuan datar pada basis mingguan, setelah dua minggu berturut-turut naik.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 0,39 persen dan 1,61 persen, sementara perusahaan platform Naver turun 0,52 persen.
Bank sentral Inggris (BoE) mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas program pembelian obligasi berukuran super, mengadopsi sikap yang lebih hawkish dari yang diperkirakan.
Investor asing adalah pembeli bersih saham dalam KOSPI senilai 235,7 miliar won (198,74 juta dolar AS).
Korsel akan menerapkan kembali aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai Sabtu (18/12/2021), membatasi pertemuan pribadi dan jam kerja bisnis, karena berlanjutnya laporan kasus virus harian yang hampir mencapai rekor.
Pemerintah akan menyiapkan paket stimulus baru senilai 4,3 triliun won (3,6 miliar dolar AS) untuk membantu mendukung usaha kecil dan wiraswasta yang dirugikan oleh penerapan kembali pembatasan COVID-19 yang lebih ketat.
Won dikutip pada 1.185,2 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,11 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.185,8 per dolar, tidak berubah dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.184,7.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,02 poin menjadi 109,30.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 1,1 basis poin menjadi 1,755 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 0,2 basis poin menjadi 2,149 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI) terkerek 3,47 poin atau 0,12 persen menjadi diperdagangkan di 3.009,88 poin pada pukul 02.27 GMT, memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut.
Indeks acuan datar pada basis mingguan, setelah dua minggu berturut-turut naik.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melemah 0,39 persen dan 1,61 persen, sementara perusahaan platform Naver turun 0,52 persen.
Bank sentral Inggris (BoE) mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas program pembelian obligasi berukuran super, mengadopsi sikap yang lebih hawkish dari yang diperkirakan.
Investor asing adalah pembeli bersih saham dalam KOSPI senilai 235,7 miliar won (198,74 juta dolar AS).
Korsel akan menerapkan kembali aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai Sabtu (18/12/2021), membatasi pertemuan pribadi dan jam kerja bisnis, karena berlanjutnya laporan kasus virus harian yang hampir mencapai rekor.
Pemerintah akan menyiapkan paket stimulus baru senilai 4,3 triliun won (3,6 miliar dolar AS) untuk membantu mendukung usaha kecil dan wiraswasta yang dirugikan oleh penerapan kembali pembatasan COVID-19 yang lebih ketat.
Won dikutip pada 1.185,2 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,11 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.185,8 per dolar, tidak berubah dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.184,7.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,02 poin menjadi 109,30.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 1,1 basis poin menjadi 1,755 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 0,2 basis poin menjadi 2,149 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021