Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak lima perusahaan sedang dalam proses penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2015 dengan total nilai indikatif sebesar Rp1,54 triliun.


"Lima perusahaan itu sedang dalam tahap proses (IPO) di antaranya Internux, Summarecon Investment Property, Ciputra Residence, dan Kino Corporation," ujar Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal 2 OJK M Noor Rachman di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa dalam rangka mendorong jumlah IPO, OJK akan mempermudah sektor usaha kecil menengah (UKM) melakukan pelepasan sebagian sahamnya. Saat ini, OJK sedang menyusun ketentuan untuk UKM di pasar modal.

"Stimulus masih berjalan dan masih terus dikaji mengenai UKM pasar modal," ucapnya.

Selain IPO, lanjut M Noor Rachman, OJK juga mencatat sebanyak delapan perusahaan akan melakukan penawaran umum terbatas atau "right issue" dengn total nilai indikatif sebesar Rp45,868 triliun. Dan sebanyak dua perusahaan akan melaksanakan penawaran umum berkelanjutan (PUB) surat utang dengan total nilai indikatif sebesar Rp1 triliun.

"Jadi, terdapat 15 aksi korporasi yang sedang dalam proses dengan rincian lima IPO, delapan 'right issue', dan dua PUB dengan total indikatif sebesar Rp48,41 triliun," paparnya.

Sementara itu, ia memaparkan sampai dengan tanggal 16 September 2015, jumlah penawaran umum yang telah mendapat pernyataan efektif dari aksi korporasi oleh OJK terdiri dari sembilan IPO, 11 "right issue", dan 33 penerbitan obligasi termasuk sukuk dan PUB dengan senilai total Rp70,87 triliun.

Sebelumnya, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa maraknya aksi korporasi emiten akan mendukung kinerja indusri pasar modal di tengah melambatnya perekonomian domestik.

"Momentum aksi korporasi dapat menjadi salah satu sentimen baik bagi pelaku pasar," katanya./e

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015