Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendorong nelayan di wilayah itu untuk kembali menanam bibit mangrove di tambak-tambak mereka, setelah sebagian ditebang untuk pertambakan.

Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Dr M Arif, di Kotabaru, Senin mengatakan, selain menjaga dan melestarikan lingkungan, pohon mangrove sangat berguna untuk kehidupan di daerah tambak.

"Di sana menjadi tempat pengembangan ikan, udang, kepiting dan semua jenisnya yang paling ideal," katanya.

Khusus untuk budidaya kepiting, pohon mangrove paling dibutuhkan oleh hewan jenis avertebrata atau hewan tidak bertulang belakang ini, karena dapat membantu penyedia makanan bagi kepiting, dan zat-zat yang dibutuhkan dalam pertumbuhanya.

"Kondisi pertumbuhanya sangat berbeda kalau tambak itu ada dan tidak ada pohon mangrove-nya," terang kader Golkar yang kini mulai budidaya kepiting.

Sementara itu, ratusan hektare areal pertambakan di Kabupaten Kotabaru tidak ada lagi pohon mangrove, di mana sebelumnya sebagian besar areal tersebut sebagai hutan bakau.

Untuk menjadikan sebagai tambak, sebagian besar warga yang mengklaim memotong atau membabat mangrove untuk lahan tambak budi daya, udang, ikan bandeng dan yang lainnya.

Terpisah, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mendorong agar kebijakan terkait pemulihan ekosistem mangrove atau hutan bakau di berbagai daerah dapat dipercepat dan diperluas.

"KNTI sendiri sudah lama mendorong agar pemulihan ekosistem mangrove diperluas dan dipercepat, terutama pada daerah-daerah pesisir utara jawa yang sudah rusak," kata Ketua Harian KNTI Dani Setiawan ketika dihubungi Antara di Jakarta.

Pemerintah juga diminta untuk mencegah kerusakan wilayah pesisir akibat ekspansi industri dan perkebunan skala besar yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan pesisir.

Ia mengingatkan ekosistem mangrove secara ekologi berperan sebagai penyangga bagi kehidupan biota perairan.

"Hutan mangrove di pesisir fungsinya amatlah penting. Di sana ikan-ikan bisa bertelur, mencari makan, membesarkan dirinya, dan bermain," katanya.*l

Pewarta: *

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021