Mahasiswa program studi Agronomi Universitas Lambung Mangkurat mengembangkan budidaya jagung pakan di kawasan Pondok Pesantren (ponpes) Nurul Muhibbin, Desa Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang merupakan kolaborasi ULM dan Adaro dalam skema Matching Fund yang didukung Kemendikbudristek.
Pada proses penanaman jagung di kawasan Nurul Muhibbin Halong ini, mahasiswa mengajarkan sistem intensifikasi lahan pertanian yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan produksi jagung.
Salah satu mahasiswa, Saskia Nurlita mengemukakan program budidaya jagung pakan ini telah berlangsung sejak pertengahan September 2021 dan para mahasiswa juga ikut terlibat membuka lahan dari nol.
“Dulu kawasan ini berupa hutan sehingga banyak tanggul kayu dan kami harus menebang dulu sebelum menyiapkan lahan budidaya jagung,” jelas Saskia.
Pembukaan lahan jagung berlangsung selama dua bulan, kemudian disusul dengan penggarapan tanah selama satu minggu dan dilanjutkan penanaman.
“Kami mengajari mereka (santri) cara menanam, menyiram hingga memberi pupuk pada tanaman jagung,” ucap Mislawati, mahasiswa ULM.
Selain itu, mahasiswa juga rutin mencatat proses pertumbuhan jagung meliputi jumlah helai daun, tinggi tanaman serta diameter jagung untuk diarsipkan sebagai data penelitian.
Dengan melakukan pencatatan, mahasiswa akan mengetahui kombinasi pupuk yang paling efektif bagi tanaman jagung.
Selain mahasiswa, pendampingan budidaya juga diberikan dosen ULM, setiap dua minggu sekali dosen jurusan pertanian ULM melakukan kunjungan ke lahan.
Agenda seperti pengawasan dan kontrol tanaman akan dipandu oleh sang dosen.
Momen ini tentunya sangat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk dapat belajar langsung di lapangan, sehingga mereka bukan hanya ahli dalam teori tetapi juga menguasai prakteknya di lapangan.
“Biasanya jika ada hal yang ditemukan di lapangan, kami akan langsung menyampaikan dan meminta saran kepada para Dosen. Termasuk proses pemupukan yang sesuai dengan kondisi tanah," terang Saskia.
Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, tentunya budidaya jagung ini juga sangat bermanfaat buat ponpes untuk menunjang usaha peternakannya, sehingga tujuan menciptakan kemandirian pesantren dapat segera terwujud. (SYF)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kegiatan ini bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang merupakan kolaborasi ULM dan Adaro dalam skema Matching Fund yang didukung Kemendikbudristek.
Pada proses penanaman jagung di kawasan Nurul Muhibbin Halong ini, mahasiswa mengajarkan sistem intensifikasi lahan pertanian yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan produksi jagung.
Salah satu mahasiswa, Saskia Nurlita mengemukakan program budidaya jagung pakan ini telah berlangsung sejak pertengahan September 2021 dan para mahasiswa juga ikut terlibat membuka lahan dari nol.
“Dulu kawasan ini berupa hutan sehingga banyak tanggul kayu dan kami harus menebang dulu sebelum menyiapkan lahan budidaya jagung,” jelas Saskia.
Pembukaan lahan jagung berlangsung selama dua bulan, kemudian disusul dengan penggarapan tanah selama satu minggu dan dilanjutkan penanaman.
“Kami mengajari mereka (santri) cara menanam, menyiram hingga memberi pupuk pada tanaman jagung,” ucap Mislawati, mahasiswa ULM.
Selain itu, mahasiswa juga rutin mencatat proses pertumbuhan jagung meliputi jumlah helai daun, tinggi tanaman serta diameter jagung untuk diarsipkan sebagai data penelitian.
Dengan melakukan pencatatan, mahasiswa akan mengetahui kombinasi pupuk yang paling efektif bagi tanaman jagung.
Selain mahasiswa, pendampingan budidaya juga diberikan dosen ULM, setiap dua minggu sekali dosen jurusan pertanian ULM melakukan kunjungan ke lahan.
Agenda seperti pengawasan dan kontrol tanaman akan dipandu oleh sang dosen.
Momen ini tentunya sangat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk dapat belajar langsung di lapangan, sehingga mereka bukan hanya ahli dalam teori tetapi juga menguasai prakteknya di lapangan.
“Biasanya jika ada hal yang ditemukan di lapangan, kami akan langsung menyampaikan dan meminta saran kepada para Dosen. Termasuk proses pemupukan yang sesuai dengan kondisi tanah," terang Saskia.
Selain memberikan manfaat bagi mahasiswa, tentunya budidaya jagung ini juga sangat bermanfaat buat ponpes untuk menunjang usaha peternakannya, sehingga tujuan menciptakan kemandirian pesantren dapat segera terwujud. (SYF)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021