Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan Dyan Pramono Effendy mengungkapkan, harga gabah vareitas lokal provinsi tersebut pada Agustus 2015 masih tinggi di tingkat petani setempat.


"Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari kualitas gabah kering panen (GKP) varietas Siam Unus senilai Rp9.091/Kg di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut (Tala)," katanya di Banjarmasin, Selasa.

 Kendati terbilang masih tinggi, tapi bila dibandingakn dengan keadaan Juni 2015, harga gabah kualitas GKP varietas lokal Kalsel pada Agustus 2015 secara umum mengalami penurunan dari Rp10.000/Kg (jenis Karang Dukuh) menjadi Rp9.091/Kg (jenis Siam Unus).

Jenis varietas lokal tersebut yang mengalami penurunan harga itu berbeda, tapi dari segi kualitas hampirama. Harga tertinggi varietas lokal jenis Karang Dukuh itu pada Juni 2015 di Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala (Batola).

 Begitu pula varietas unggul baru (VUB) kendati harganya juga masih tinggi pada Agustus 2015, tapi mengalami penurunan dibandingkan dengan Juni 2015, sebagai contoh Ciherang Rp4.090/Kg, untuk jenis IR 42 hanya Rp3.860/Kg.

 Harga gabah di Kalsel kualitas GKP terendah pada Agustus 2015 VUB jenis IR 42 terjadi di Kecamatan Batu Mandi, Kabupaten Balangan, dan Juni 2015 jenis Ciherang juga di kecamatan dan kabupaten yang sama.

 Sementara harga gabah pada tingkat penggilingan di Kalsel Agustus 2015 juga mengalami penurunan 0,74 persen dibandingan dengan Juli 2015, yaitu dari Rp5.628,15/Kg menjadi Rp5.586,49/Kg.

 Dalam memantau harga gabah di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut komposisi jumlah observasi dari 81 transaksi pada 10 kabupaten didominasi GKP.

Sepuluh kabupaten yang menjadi sasaran observasi tersebut, yaitu Tala, Banjar, Batola, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Tabalong, Balangan dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).    

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015