Tim Peternakan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memberikan pelatihan biosecurity ternak bagi para santri di Ponpes Nurul Muhibbin, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Sabtu (4/12).
Pelatihan ini bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) kerjasama antara ULM dan Adaro dengan skema Matching Fund.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ULM Prof Danang Biyatmoko, M.Si., menyatakan Ponpes Nurul Muhibbin dipilih sebagai lokasi pelatihan karena memiliki usaha peternakan ayam petelur yang sangat rentan terhadap masalah sanitasi.
“Peternakan ayam rentan dengan masalah sanitasi seperti kotoran, bau, dan lingkungan yang tidak bersih karena itu jika program ini berjalan dengan baik dapat jadi acuan peternakan lainnya,” ungkapnya.
Kegiatan ini mencakup penyampaian materi dari dokter hewan Asep Yusuf mengenai konsep dan penerapan biosecurity pada usaha peternakan. Konsep biosecurity adalah upaya mengendalikan wabah agar dapat meminimalisir penyebaran penyakit dalam peternakan.
Biosecurity mencakup tiga kegiatan, yang pertama adalah isolasi, yaitu pemisahan hewan ternak yang sehat dan sakit dengan melakukan isolasi sehingga penyakit yang diderita hewan ternak akan lebih mudah dikontrol.
Kedua pengaturan lalu lintas keluar masuknya hewan atau orang di peternakan dan ketiga sanitasi kandang, yakni pembersihan dan disinfektasi peternakan.
Peternakan yang menerapkan biosecurity dirancang untuk menghasilkan produk peternakan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh & Halal) Aman dalam arti tidak mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan.
Sehat menunjukkan pemeliharaan hewan ternak yang baik.
Sedangkan Utuh merupakan produk murni tanpa bahan campuran dan halal yang menunjukkan bahwa perawatan ternak sesuai syariat Islam .
Kriteria tersebut sangat penting bagi konsumen, terutama di kalangan ponpes yang seluruh siswanya merupakan muslim.
Local expert peternakan yang biasa disapa m Didi menyampaikan antusiasmenya pada pelatihan ini.
“Kami berharap santri Ponpes akan mendapat ilmu dan bekal dari pelatihan biosecurity ternak hari ini,” ucap Didi.
Sementara itu penanggungjawab bidang peternakan pada program PASS, Rody Ermawan menyampaikan kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut upaya pengembangan usaha pesantren.
“ Dengan berkolaborasi bersama antara Adaro dan ULM diharapkan ke depannya usaha pesantren binaan bisa selalu tumbuh dan berkembang,” tandas Rody.(SYF)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pelatihan ini bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) kerjasama antara ULM dan Adaro dengan skema Matching Fund.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ULM Prof Danang Biyatmoko, M.Si., menyatakan Ponpes Nurul Muhibbin dipilih sebagai lokasi pelatihan karena memiliki usaha peternakan ayam petelur yang sangat rentan terhadap masalah sanitasi.
“Peternakan ayam rentan dengan masalah sanitasi seperti kotoran, bau, dan lingkungan yang tidak bersih karena itu jika program ini berjalan dengan baik dapat jadi acuan peternakan lainnya,” ungkapnya.
Kegiatan ini mencakup penyampaian materi dari dokter hewan Asep Yusuf mengenai konsep dan penerapan biosecurity pada usaha peternakan. Konsep biosecurity adalah upaya mengendalikan wabah agar dapat meminimalisir penyebaran penyakit dalam peternakan.
Biosecurity mencakup tiga kegiatan, yang pertama adalah isolasi, yaitu pemisahan hewan ternak yang sehat dan sakit dengan melakukan isolasi sehingga penyakit yang diderita hewan ternak akan lebih mudah dikontrol.
Kedua pengaturan lalu lintas keluar masuknya hewan atau orang di peternakan dan ketiga sanitasi kandang, yakni pembersihan dan disinfektasi peternakan.
Peternakan yang menerapkan biosecurity dirancang untuk menghasilkan produk peternakan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh & Halal) Aman dalam arti tidak mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan.
Sehat menunjukkan pemeliharaan hewan ternak yang baik.
Sedangkan Utuh merupakan produk murni tanpa bahan campuran dan halal yang menunjukkan bahwa perawatan ternak sesuai syariat Islam .
Kriteria tersebut sangat penting bagi konsumen, terutama di kalangan ponpes yang seluruh siswanya merupakan muslim.
Local expert peternakan yang biasa disapa m Didi menyampaikan antusiasmenya pada pelatihan ini.
“Kami berharap santri Ponpes akan mendapat ilmu dan bekal dari pelatihan biosecurity ternak hari ini,” ucap Didi.
Sementara itu penanggungjawab bidang peternakan pada program PASS, Rody Ermawan menyampaikan kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut upaya pengembangan usaha pesantren.
“ Dengan berkolaborasi bersama antara Adaro dan ULM diharapkan ke depannya usaha pesantren binaan bisa selalu tumbuh dan berkembang,” tandas Rody.(SYF)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021