Bupati Tanah Laut HM Sukamta mengatakan, pertunjukan wayang kulit dapat menjadi salah satu media untuk pembentukan karakter generasi muda di Kabupaten Tanah Laut.

"Ini warisan kai nini kita, wayang bukan hanya sebatas  tontonan saja, tapi juga tuntunan dalam membangun Bumi Tuntung Pandang dan dalam bersosialisasi untuk mencapai cita-cita masyarakat," ujar bupati.

Terpisah,  salah satu warga Pelaihari Irma mengaku, setelah menonton wayang kulit  bersama anaknya, ada pesan moral yang baik untuk diambil.

"Tadi ada tentang akhlak kepada orangtua, ini bermanfaat karena bisa mengajari anak muda sekarang biar punya akhlak yang baik dan juga sekalian tahu adat istiadat ," ujarnya.

Sikap sopan santun, jelas dia, menjadi salah satu nilai yang akan diajarkan oleh orangtua kepada anak sejak dini. 

Pertujukan Wayang Kulit Banjar tersebut didatangkan langsung dari Hulu Sungai Tengah oleh pemerintah kabupaten setempat dalam rangkaian Hari Jadi ke-56 Kabupaten Tanah Laut. 

Gelaran  wayang kulit Banjar tersebut diwarnai pertunjukan teater dari Studi Penulisan, Pemeranan dan Pertunjukan (SP3) Bati-Bati itu,  dibuka langsung oleh Bupati Tanah Laut HM Sukamta,  di Lapangan Tenis Pemuda Pelaihari, Sabtu (4/12) malam.

Penampilan wayang bertema Saimbara Kambang Jujuran  itu turut disaksikan Sekda Tanah Laut  H Dahnial Kifli, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Tanah Laut  H Hairul Rijal, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut  H Zainal Abidin, para tamu undangan dan masyarakat.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021