Warga Desa Amawang Kiri Muka, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di tepi sungai dengan posisi mengapung di sungai desa setempat.
Kapolres HSS, AKBP Sugeng Priyanto melalui Kasi Humas, IPDA Purwadi, di Kandangan, Kamis (2/11), membenarkan penemuan mayat korban tersebut, kemudian dikenali identitasnya, Abdul Manaf (60), Purnawirawan TNI, warga Desa Amawang Kiri Muka.
"Penemuan mayat dilaporkan hari ini, sekitar 09.00 Wita bermula dari laporan dari dua warga yang kebetulan sedang mencari cacing di sekitaran tepi sungai," katanya, saat memberikan keterangan.
Baca juga: Korban tenggelam ditemukan meninggal di Sungai Amandit Batu Laki
Mayat tersebut ditemukan oleh dua orang setempat yaitu Rahman dan iAmarudin, saat keduanya mencari cacing di tepi sungai.
Saat keduanya sedang mencari cacing, tiba-tiba melihat sesuatu yang mengapung di tepi sungai, ternyata setelah didekati seorang mayat.
"Kami sempat mengira, yang mengapung tersebut boneka ternyata mayat," katanya.
Setelah itu kedua warga tersebut melaporkan peristiwa itu ke Petugas Kepolisian Sektor Kandangan. Tim petugas kepolisian Polsek Kandangan yang dipimpin Kapolsek Kandangan, langsung menuju lokasi dan melaksanakan olah TKP oleh Tim INAFIS Polres HSS.
"Dari identifikasi mayat, Tim Inafis Sat Reskrim Polres HSS dengan pengamatan secara kasat mata tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan maupun luka pada tubuh almarhum," katanya.
Selesai olah TKP dan dilakukan permintaan pemeriksaan luar (Visum Et Repertum) di RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan, evakuasi terhadap orang meninggal dunia dibantu relawan untuk dibawa ke RSUD, Kandangan almarhum langsung di bawa ke ruang jenazah untuk di lakukan visum.
Baca juga: Seorang laki-laki di Kandangan Barat ditemukan meninggal, keluarga tolak otopsi
Dari Keterangan Dokter RSUD Hasan Basry Kandangan melakukan pemeriksaan luar atau Visum Et Repertum diketahui, mayat diperkirakan sudah meninggal di atas lebih dari tiga jam sejak pertama kali ditemukan, dan tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh almarhum
Menurut keterangan keluarga almarhum, bahwa almarhum memliki riwayat penyakit stroke ringan, dan saat itu almarhum terakhir ingin melihat debit air sungai pascabanjir yang melanda sekitarnya.
"Keluarga almarhum tidak bersedia melakukan otopsi terhadap jenazah, dan menandatangani surat pernyataan tidak dilakukan otopsi mayat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kapolres HSS, AKBP Sugeng Priyanto melalui Kasi Humas, IPDA Purwadi, di Kandangan, Kamis (2/11), membenarkan penemuan mayat korban tersebut, kemudian dikenali identitasnya, Abdul Manaf (60), Purnawirawan TNI, warga Desa Amawang Kiri Muka.
"Penemuan mayat dilaporkan hari ini, sekitar 09.00 Wita bermula dari laporan dari dua warga yang kebetulan sedang mencari cacing di sekitaran tepi sungai," katanya, saat memberikan keterangan.
Baca juga: Korban tenggelam ditemukan meninggal di Sungai Amandit Batu Laki
Mayat tersebut ditemukan oleh dua orang setempat yaitu Rahman dan iAmarudin, saat keduanya mencari cacing di tepi sungai.
Saat keduanya sedang mencari cacing, tiba-tiba melihat sesuatu yang mengapung di tepi sungai, ternyata setelah didekati seorang mayat.
"Kami sempat mengira, yang mengapung tersebut boneka ternyata mayat," katanya.
Setelah itu kedua warga tersebut melaporkan peristiwa itu ke Petugas Kepolisian Sektor Kandangan. Tim petugas kepolisian Polsek Kandangan yang dipimpin Kapolsek Kandangan, langsung menuju lokasi dan melaksanakan olah TKP oleh Tim INAFIS Polres HSS.
"Dari identifikasi mayat, Tim Inafis Sat Reskrim Polres HSS dengan pengamatan secara kasat mata tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan maupun luka pada tubuh almarhum," katanya.
Selesai olah TKP dan dilakukan permintaan pemeriksaan luar (Visum Et Repertum) di RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan, evakuasi terhadap orang meninggal dunia dibantu relawan untuk dibawa ke RSUD, Kandangan almarhum langsung di bawa ke ruang jenazah untuk di lakukan visum.
Baca juga: Seorang laki-laki di Kandangan Barat ditemukan meninggal, keluarga tolak otopsi
Dari Keterangan Dokter RSUD Hasan Basry Kandangan melakukan pemeriksaan luar atau Visum Et Repertum diketahui, mayat diperkirakan sudah meninggal di atas lebih dari tiga jam sejak pertama kali ditemukan, dan tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh almarhum
Menurut keterangan keluarga almarhum, bahwa almarhum memliki riwayat penyakit stroke ringan, dan saat itu almarhum terakhir ingin melihat debit air sungai pascabanjir yang melanda sekitarnya.
"Keluarga almarhum tidak bersedia melakukan otopsi terhadap jenazah, dan menandatangani surat pernyataan tidak dilakukan otopsi mayat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021