Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Areal persawahan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang mengalami kekeringan mencapai 140 hektare dari luas tanam keseluruhan pada 2015 sebanyak 1.832 hektare.


Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Banjarbaru M Rustam di Banjarbaru, Selasa, mengatakan areal persawahan yang kekeringan menyebar di beberapa titik.

"Penyebaran areal yang kekeringan tidak merata di satu kawasan, tetapi menyebar dan diperhitungkan luasan yang kekurangan air mencapai 140 hektare," ujarnya.

Ia mengatakan, selain membuat ratusan hektare areal persawahan kekeringan, minimnya curah hujan juga menyebabkan terjadinya gagal panen atau puso.

Namun, kata dia, luasan lahan yang mengalami puso relatif sedikit, itu pun karena terlambat menanam bibit padi sehingga tidak sempat tumbuh akibat kekurangan air.

"Luas lahan puso sebanyak 2,5 hektare dan lahannya menyebar pada beberapa areal persawahan terutama di Kecamatan Cempaka," ujarnya yang didampingi Kabid Pertanian Muhlan.

Menurut dia, meski pun ratusan hektare areal persawahan mengalami kekeringan dan 2,5 hektare puso tetapi tidak mempengaruhi produksi padi di kota tersebut.

Di sisi lain, produksi padi terutama jenis lokal seperti Beras Siam Unus dari 1.832 hektare tidak sepenuhnya untuk dijual tetapi kebanyakan digunakan sebagai konsumsi sendiri.

"Produksi padi rata-rata digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan produksinya hanya mencapai 20-30 persen dari kebutuhan beras masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya melakukan upaya mengurangi kekeringan berupa peralatan untuk mengatasi kekeringan bantuan Pemprov Kalsel dan bantuan dari pemerintah pusat.

"Bantuan alat dan mesin pertanian sudah diserahkan ke kelompok tani seperti traktor tangan dan pompa air untuk mengatasi masalah kekeringan," katanya. ***3***

(T.KR-YRZ/B/F003/F003) 08-09-2015 19:58:00

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015