Zero Waste, itulah konsep yang diusung dari usaha peternakan kambing di Ponpes Teknologi Pertanian Al-Islam.

Ponpes yang terletak di Desa Kambitin Raya, Kecamatan Tanjung , Kabupaten Tabalong ini mulai menyulap limbah yang dihasilkan kambing menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Pengetahuan mengolah limbah itu didapatkan santri dan anggota BPUP dari pelatihan serta pembinaan yang diberikan tim dosen peternakan ULM.

 Pada kesempatan itu Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berkolaborasi dengan Adaro melalui Program Adaro Santri Sejahtera skema Matching Fund berusaha memberikan ilmu baru bagi para santri tentang pemanfaatan limbah kambing agar dapat kembali berguna.

 Melalui pelatihan ini, santri dan mahasiswa magang diajarkan membuat Pupuk Organik Cair (POC) yang berbahan dasar dari fermentasi urin kambing dan tanaman nabati.

Perwakilan tim dosen Peternakan ULM, Untung Santoso, S.Si., M.S mengungkapkan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk mengajarkan santri cara mengolah limbah hasil peternakan kambing agar selain bisa menjaga kesehatan lingkungan kandang juga turut bermanfaat dan bernilai ekonomis karena bisa dijual sebagai pupuk organik.

 “ Pada pelatihan kali ini kami belajar membuat Pupuk Organik Cair Plus yang terbuat dari bahan-bahan dapur dan urin kambing, harapannya semua yang dihasilkan dari peternakan bisa bermanfaat," ungkap Untung Santoso.

Lebih lanjut ia menjelaskan pembuatan pupuk organik cair ini tergolong mudah dan hemat karena hanya menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar kita.
 
Foto Antaranewa.Kalsel/ist (Istimewa)
 “Pembuatan pupuk organik cair tergolong mudah karena kita hanya menggunakan bahan alami seperti lengkuas, jahe, temu ireng, daun sirih, batang brotowali, kunyit, bawang putih dan tembakau,” rincinya.

Selain bahan yang mudah didapatkan, pengolahan pun sangat mudah karena setelah bahan tanaman tersedia semuanya hanya dipotong dan ditumbuk hingga halus, lalu direbus dengan 25 liter air sumur sampai mendidih lalu didinginkan.

 Sembari menunggu dingin siapkan 120 liter urin kambing lalu masukkan kedalam tandon fermentasi, campurkan air rendaman kedelai lalu masukkan bahan tanaman yang sudah dingin.

Setelah dirasa cukup, aduk seluruh bahan hingga tercampur rata dan tutup rapat tandon fermentasi selama tiga minggu.

Setelah tiga minggu, pupuk organik cair plus telah jadi dan langkah terakhir alirkan dan kemas POC ke dalam botol untuk disimpan dan digunakan pada saat diperlukan.

Ketua BPUP Ponpes Teknologi Pertanian Al-Islam, Ustadz Hakim menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pokja unit usaha peternakan kambing.

Menurutnya selain mendapatkan ilmu pihaknya juga bisa sekalian membersihkan lingkungan kandang kambing yang tentunya berdampak pada kesehatan kambing. 

 “ Alhamdulillah pelatihan ini bisa membuka pikiran kami dalam pemanfaatan kotoran. Sehingga membuat kami bersemangat dan antusias dalam memperbaiki kualitas kandang dan kebersihan,” ungkapnya.

 Lebih lanjut ia berharap dengan adanya ilmu yang didapatkan santri dan anggota pokja, mereka bisa menerapkannya dengan baik dan mengembangkan turunan produk yang diolah agar bisa menjadi produk unggulan kedepannya.

Pewarta: *

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021