Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Panitia pelaksana ibadah kurban Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah/2015 mengaku kebingungan karena harga sapi kini melambung tinggi.

Salah seorang panitia kurban di Kompleks Kayu Bulan Sungai Andai, Syamsuri di Banjarmasin, Kamis mengaku, dana kumpulan atau tabungan warga untuk menunaikan ibadah kurban tahun ini sulit dapat memenuhi pembelian sapi sesuai yang diinginkan.

Harga sapi kurban saat ini cukup mahal jauh di atas harga tahun lalu, rata-rata sapi kurban bobot daging 70-80 kilogram mencapai Rp13-Rp14 juta perekor. Padahal tahun lalu hanya sekitar Rp10 juta.

"Jadi dana tabungan dari tujuh orang warga yang dikelola panitia untuk membeli satu ekor sapi hanya terkumpul Rp12,6 juta,," katanya.

Pihaknya berharap, tingginya harga sapi kurban dapat diredam pemerintah daerah, sehingga pemenuhan sapi kurban bagi warga terjangkau.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi mengatakan, pemerintah tidak bisa melakukan penekanan harga sapi kurban dipasaran, sebab tidak ada program subsidi yang diberikan pemerintah kepada pedagang.

"Tetapi kita tetap lakukan pemantauan, kita rasa harga sapi dengan kondisi saat ini masih di atas kewajaran," ujarnya.

Dia menyatakan, sapi kurban kebanyakan memang didatangkan dari daerah luar yakni, dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali atau Madura.

Rencananya, ungkap dia, Banjarmasin akan mendatangkan sapi dari daerah lain sebanyak 5.600 ekor untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha melalui perkumpulan para pedagang sapii.

"Ditargetkan pada H-7 sudah terpenuhi 30 persen dan pada H-1 sudah sebanyak 5.600 ekor sapi ada di Banjarmasin dan sekitarnya," ungkapnya.

Dia menyatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan sapi-sapi yang masuk kedaerah ini dan memberikan suntikan vitamin serta pengobatan bagi sapi yang sudah memenuhi syarat diperjualbelikan kemasyarakat.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015