Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tanah Laut menggelar Seminar Pemulihan Ekonomi Melalui Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Daerah di Kabupaten Tanah Laut, di Aula Pencerahan Bappeda setempat, Selasa (23/11).
"Faktor dominan mendorong perekonomian Tanah Laut salah satunya melalui penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tetap hidup dan bisa menopang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanah Laut," ujar Bupati Tanah Laut H.M Sukamta, saat membuka seminar.
Menurut dia, dengan adanya pembuatan aplikasi E-Marketplace milik Pemkab Tanah Laut berupa Sistem Order Semua Instansi Lingkup Tanah Laut (Sosialita) yang didalamnya terdapat UMKM, perekenomian masyarakat semakin membaik.
"Dengan demikian, belanja pemerintah yang mendapatkannya para UMKM kita. Bahkan, saya sedang berusaha agar bisa mencapai limit pembelanjaan Rp200 juta ke bawah, maka UMKM sudah pasti mendapatkan order dari pemerintah, sehingga UMKM berkembang, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru," kata Sukamta.
Bupati juga menegaskan, terus mendorong para UMKM di daerah tersebut berinovasi dan menyesuaikan zaman.
Sukamta mengharapkan, para narasumber bisa memberikan pencerahan maupun trobosan baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap bisa mengendalikan inflasi.
"Kesejahteraan itu ketika pertumbuhan ekonomi berkualitas, yaitu pertumbuhan tinggi dan angka inflasi terkendali," tegas Sukamta.
Sementara, Kepala Bappeda Tanah Laut Andris Evony mengungkapkan, seminar tersebut bertujuan untuk mengakselerasi perekonomian di Tanah Laut pasca bencana alam maupun non alam, seperti COVID-19.
"Kita akan mengangkat isue terbaru dan strategis untuk pemulihan ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi,'' kata Andris Evony.
Narasumber pada kegiatan tersebut, diantaranya Rachmat Dwisaputra dari Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Selatan, Fachri Ubadiyah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel dan M Rusmin Nuryadin dari Akademisi Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Faktor dominan mendorong perekonomian Tanah Laut salah satunya melalui penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tetap hidup dan bisa menopang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanah Laut," ujar Bupati Tanah Laut H.M Sukamta, saat membuka seminar.
Menurut dia, dengan adanya pembuatan aplikasi E-Marketplace milik Pemkab Tanah Laut berupa Sistem Order Semua Instansi Lingkup Tanah Laut (Sosialita) yang didalamnya terdapat UMKM, perekenomian masyarakat semakin membaik.
"Dengan demikian, belanja pemerintah yang mendapatkannya para UMKM kita. Bahkan, saya sedang berusaha agar bisa mencapai limit pembelanjaan Rp200 juta ke bawah, maka UMKM sudah pasti mendapatkan order dari pemerintah, sehingga UMKM berkembang, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru," kata Sukamta.
Bupati juga menegaskan, terus mendorong para UMKM di daerah tersebut berinovasi dan menyesuaikan zaman.
Sukamta mengharapkan, para narasumber bisa memberikan pencerahan maupun trobosan baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap bisa mengendalikan inflasi.
"Kesejahteraan itu ketika pertumbuhan ekonomi berkualitas, yaitu pertumbuhan tinggi dan angka inflasi terkendali," tegas Sukamta.
Sementara, Kepala Bappeda Tanah Laut Andris Evony mengungkapkan, seminar tersebut bertujuan untuk mengakselerasi perekonomian di Tanah Laut pasca bencana alam maupun non alam, seperti COVID-19.
"Kita akan mengangkat isue terbaru dan strategis untuk pemulihan ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi,'' kata Andris Evony.
Narasumber pada kegiatan tersebut, diantaranya Rachmat Dwisaputra dari Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Selatan, Fachri Ubadiyah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel dan M Rusmin Nuryadin dari Akademisi Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021