Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanah Laut melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kintap menggelar sosialisasi penggunaan pupuk nabati pada rangkaian Manunggal Tuntung Pandang, di Balai Desa Kebun Raya, Kecamatan Kintap, Jum'at (19/11).

"Para kelompok tani merasa terbantu dengan sosialisasi dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanah Laut melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kintap,"ujar Ketua Kelompok Tani Muda Berkarya Agus Pujianto. 

Menurut dia, sosialisasi tersebut sangat bermanfaat sekali karena sedikit-demi sedikit akan membuat petani menghindari pupuk-pupuk kimia yang akan merusak lingkungan. 

"Selama ini kita pakai pupuk kimia, pelan-pelan akan beralih ke pupuk nabati,"ucapnya.

Dijelaskan Agus Pujianto,  penggunaan pupuk yang diajarkan pada sosialisasi itu manfaatnya lebih ramah lingkungan, bahan lebih mudah didapatkan dan  menghemat biaya produksi sampai di atas 70 persen.

"Penghematannya bisa sampai 70 persen. Misalkan pupuk insektisida itu sudah sampai Rp 200 ribu. Kalau pakai pupuk nabati dengan Rp25 ribu untuk listrik untuk blendernya, cukup untuk pembuatan pupuk skala besar, jadi sangat hemat sekali," paparnya.

Sementara,  Kepala UPT BPP Kintap Gazali Rahmanm engatakan, dalam tiga bulan terakhir harga pupuk melambung hingga 100 persen. 

Para petani selama satu bulan terakhir, ungkap dia,  mengeluhkan harga herbisida dan insektisida yang melambung.

Insektisida nabati atau obat hama tradisional, terang dia,  menjadi alternatif dari obat hama kimia yang selama ini digunakan para petani.

"Penyuluhan ini untuk membantu mengurangi beban, agar petani semakin semangat," ujarnya. 
 

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021