Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggali potensi ekspor melalui bimbingan dan sosialisasi akselerasi ekspor yang diselenggarakan di mall Banjarmasin dengan tema "Quarantine Zone".
Pada acara yang menghadirkan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjaramsin Sabtu tersebut bertujuan, mengajak masyarakat melek peluang ekspor dan menjadi eksportir.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Nur Hantanto mengatakan, kegiatan tersebut juga sebagai upaya menjaring potensi ekspor di Kalimantan Selatan, sejalan dengan program gerakan tiga kali lipat ekspor dari Kementerian Pertanian.
"Melalui bimbingan dan sosialisasi akselerasi ekspor ini, kami berharap masyarakat mengetahui peluang ekspor dan cara menjadi eksportir sesuai dengan syarat serta aturan pemerintah," katanya.
Pada acara tersebut juga dipamerkan berbagai macam objek ekspor asal Kalimantan Selatan seperti sarang burung walet, porang, daun gulinggang, CPO tanaman hias dan beberapa jenis hewan peliharaan.
Menurut Hartanto, melalui sosialisasi tersebut, diharapkan para eksportir juga bisa memastikan bahwa produknya sudah layak diterima pasar luar negeri, sehingga saat dikirim tidak ditolak karena tidak memenuhi persyaratan.
"Melalui acara ini, silahkan warga yang ingin memperdalam berbagai ketentuan dan aturan untuk mengirim dan mendatangkan barang dari luar negari. Apa sih persoalannya, dan bagaimana solsinya, akan kita sampaikan," katanya.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina berharap, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu sarana untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah dan nasional.
"Saya harap acara diikuti oleh peserta dengan baik, bagaimana ketentuan dan upaya pembenahannya, syarat apa ketika kita melaksanakan ekspor," katanya.
Selain Wali Kota Banjarmasin, juga hadir Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, pengguna jasa karantina hewan dan karantina tumbuhan, komunitas pecinta kucing, burung reptil dan komunitas pecinta anggrek serta aglonema.
Pada kegiatan tersebut juga digelar talk show yang menghadirkan eksportir berbagai komoditas pertanian, yang menyampaikan pengalaman dan pengetahuannya dalam usaha sukses ekspor komoditas pertanian ke luar negeri.
Selain itu, juga pengetahuan terkait cara dan strategi pengembangan komoditas ekspor baik yang sudah ada walaupun yang baru namun berpotensi di Kalsel juga akan dibahas.
Talk show kedua menghadirkan nara sumber dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yang mempunyai tugas dalam sertifikasi media pembawa karantina hewan dan tumbuhan.
Harapannya masyarakat mengenal dan paham tentang persyaratan dan proses sertifikasi karantina hewan dan tumbuhan, sehingga dapat membantu kepada calon eksportir dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan.
Talkshow ketiga, dari Balai Karantina Pertanian menghadirkan sederet komunitas seperti pecinta kucing, burung, reptil hingga komunitas pecinta anggrek dan aglonema.
Harapannya agar para anggota komunitas dapat menyampaikan tentang keberadaan komunitasnya dan tentunya menambah pengetahuan masyarakat serta calon eksportir terkait prosedur ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pada acara yang menghadirkan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjaramsin Sabtu tersebut bertujuan, mengajak masyarakat melek peluang ekspor dan menjadi eksportir.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Nur Hantanto mengatakan, kegiatan tersebut juga sebagai upaya menjaring potensi ekspor di Kalimantan Selatan, sejalan dengan program gerakan tiga kali lipat ekspor dari Kementerian Pertanian.
"Melalui bimbingan dan sosialisasi akselerasi ekspor ini, kami berharap masyarakat mengetahui peluang ekspor dan cara menjadi eksportir sesuai dengan syarat serta aturan pemerintah," katanya.
Pada acara tersebut juga dipamerkan berbagai macam objek ekspor asal Kalimantan Selatan seperti sarang burung walet, porang, daun gulinggang, CPO tanaman hias dan beberapa jenis hewan peliharaan.
Menurut Hartanto, melalui sosialisasi tersebut, diharapkan para eksportir juga bisa memastikan bahwa produknya sudah layak diterima pasar luar negeri, sehingga saat dikirim tidak ditolak karena tidak memenuhi persyaratan.
"Melalui acara ini, silahkan warga yang ingin memperdalam berbagai ketentuan dan aturan untuk mengirim dan mendatangkan barang dari luar negari. Apa sih persoalannya, dan bagaimana solsinya, akan kita sampaikan," katanya.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina berharap, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu sarana untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah dan nasional.
"Saya harap acara diikuti oleh peserta dengan baik, bagaimana ketentuan dan upaya pembenahannya, syarat apa ketika kita melaksanakan ekspor," katanya.
Selain Wali Kota Banjarmasin, juga hadir Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, pengguna jasa karantina hewan dan karantina tumbuhan, komunitas pecinta kucing, burung reptil dan komunitas pecinta anggrek serta aglonema.
Pada kegiatan tersebut juga digelar talk show yang menghadirkan eksportir berbagai komoditas pertanian, yang menyampaikan pengalaman dan pengetahuannya dalam usaha sukses ekspor komoditas pertanian ke luar negeri.
Selain itu, juga pengetahuan terkait cara dan strategi pengembangan komoditas ekspor baik yang sudah ada walaupun yang baru namun berpotensi di Kalsel juga akan dibahas.
Talk show kedua menghadirkan nara sumber dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yang mempunyai tugas dalam sertifikasi media pembawa karantina hewan dan tumbuhan.
Harapannya masyarakat mengenal dan paham tentang persyaratan dan proses sertifikasi karantina hewan dan tumbuhan, sehingga dapat membantu kepada calon eksportir dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan.
Talkshow ketiga, dari Balai Karantina Pertanian menghadirkan sederet komunitas seperti pecinta kucing, burung, reptil hingga komunitas pecinta anggrek dan aglonema.
Harapannya agar para anggota komunitas dapat menyampaikan tentang keberadaan komunitasnya dan tentunya menambah pengetahuan masyarakat serta calon eksportir terkait prosedur ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021