Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Pengembangan Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Lukman Efendy mengatakan, Tanah Laut merupakan penghasil sapi terbesar di Kalimantan Selatan, jika dibandingkan kabupaten/kota lainnya.

"Sapi yang dipasarkan di Kalsel sepertiganya berasal dari Tanah Laut, terutama sekali sapi Bali dan jenis lainnya," ujar Kabid Pengembangan Dinas Peternakan Tanah Laut Lukman Efendy, di Pelaihari, Kamis.

Menurut dia, berdasarkan data Dinas Peternakan Tanah Laut dalam satu tahunnya jumlah sapi keluar dari kabupeten tersebut berjumlah 10 ribu ekor.

Sapi yang dibeli dari Tanah Laut itu, sebut dia, biasanya dibawa pedagang ke Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, dan provinsi tentangga Kalimantan Tengah.

Melihat kenyataan yang ada, jelas dia, Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan sapi di Kalsel.

Namun, ucap dia, dari usaha ternak sapi tersebut ditemukan kendala saat musim kemarau, karena pakan ternak mengalami kekeringan, dan hal seperti ini perlu antisipasi kedepannya, terutama mencarikan pakan alternatif.

Lebih lanjut dia mengemukakan, ada empat kecamatan yang dominan pengembangan ternak sapi di Tanah Laut, kecamatan itu adalah, Kecamatan Takisung, Kecamatan Pelaihari, Kecamatan Batu Ampar, dan Kecamatan Panyipatan.

Sapi yang dijual di Tanah Laut, terang dia, dipastikan aman dari penyakit dan hal-hal lainnya, terkecuali sapi yang masuk ke Tanah Laut tanpa melalui Pos Karantina.

Kemudian, ungkap dia, dengan adanya pasar hewan di Kelurahan Sarang Halang, Kecamatan Pelaihari, pemasaran sapi dapat lebih terkontrol dan memberikan kontribusi kedapa pemerintah daerah.

Bahkan, terang dia, pasar hewan di Tanah Laut merupakan pasar yang cukup ramai dikunjungi pembeli, baik dari kabupaten/kota di Kalsel maupun provinsi tetangga, Kalteng.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015