Stunting masih menjadi permasalahan gizi yang dialami dunia, termasuk Indonesia dan menjadi program prioritas Nasional.

Karena stunting tidak hanya menghalangi seseorang memperoleh potensi pertumbuhan fisik, namun juga kemampuan intelektual, bahkan kesejahteraan.

Menurut data SSGBI 2019, angka balita Stunting nasional mencapai 27,7 persen (Medium) dan di beberapa kabupaten/kota angka gagal tumbuh ini masih cukup tinggi.

Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah untuk percepatan penanganan stunting dengan melibatkan pihak swasta, masyarakat dan komunitas.

 Berdasarkan hal tersebut Adaro menyadari pentingnya melaksanakan program yang selaras dengan kebutuhan pemerintah dan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan melakukan kegiatan pencegahan dan penanganan stunting khususnya yang berada di wilayah operasional.

Salah satunya di Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah yang masuk wilayah operasional Adaro Metcoal Companies (AMC).

Data Bappenas, Kabupaten Murung Raya merupakan salah satu wilayah prioritas tahun 2022 untuk percepatan penanganan stunting, karena stuntingnya berada di angka 40 persen (tinggi).

AMC bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya sejak tahun 2018 sudah melakukan upaya untuk pencegahan dan penanganan stunting.

“Kita terus berkomitmen dan konsisten dalam upaya penanggulangan stunting tentunya dengan dukungan pihak terkait," Ungkap Fery Basrah selaku External Relation Deptament Head AMC.

 Ia juga menegaskan komitmen ini tidak hanya sekedar ucapan namun dibuktikan melalui kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilakukan AMC.

Upaya yang telah dilakukan AMC dengan membantu mengoptimalkan peran posyandu sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanganan stunting.

Berupa pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang dilakukan satu bulan sekali melalui pengisian kurva KMS.

Balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak jatuh pada permasalahan pertumbuhan kronis atau stunting.

 Di posyandu juga terdapat kegiatan bersifat diseminasi informasi tentang gizi seimbang dan ASI eksklusif , pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku positif ibu balita dalam mencegah stunting.

Selain itu AMC melakukan revitalisasi posyandu di beberapa desa di wilayah operasional perusahaan sejak 2018.

Termasuk pelatihan kader posyandu untuk tertib menerapkan sistem posyandu lima meja dan memahami tugas serta kewajibannya.

 Begitu pula para tenaga kesehatan juga diberikan edukasi yang sesuai dengan perkembangan isu kesehatan yang sedang berjalan.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
 Selanjutnya tahun ini dengan adaptasi kebiasan baru, beserta segala aturan yang berlaku dan suasana yang jelas berbeda dengan normal sebelumnya, program kesehatan melalui “Posyandu UMA” tetap di galakkan.

Mulai dari kegiatan Capacity Building untuk tenaga kesehatan dan kader posyandu, penyuluhan kesehatan, bantuan pemberian makanan tambahan, Kelas Ibu Hamil (KIH) dan Kelas Ibu Balita (KIB) hingga bantuan sarana dan prasarana kesehatan untuk puskesmas dan pustu/posyandu.

 “Pandemi menghasilkan dampak yang luar biasa bagi semua pihak bahkan angka stunting masih tinggi," ungkap kepala Dinas Kesehatan kabupaten Murung Raya Suria Siri.

 Kondisi ini akibat kesibukan semua pihak terhadap upaya menanggulangi penyebaran virus COVID-19.

 Suria juga menyampaikam rasa terimakasih kepada Adaro karena membantu upaya menekan angka stunting dalam bentuk program yang efektif dan dapat dirasakan langsung masyarakat.

Selain AMC, beberapa anak perusahaan Adaro lainnya juga melakukan pembinaan posyandu seperti PT Tanjung Power Indonesia, PT Mustika Indah Permai dan PT Maritim Barito Perkasa.

Melalui kegiatan tersebut, Adaro berupaya untuk berkontribusi dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024.

 Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku

Pewarta: *

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021