Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Komisi Pemilihan Umum dan Polres Kotabaru, Kalimantan Selatan, menggelar deklarasi damai yang diikuti enam pasangan calon bupati dan wakil bupati Kotabaru yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember.


Ketua Komisi Pemilihan Umum Kotabaru M Erfan, di Kotabaru, Rabu mengatakan, setelah pencabutan nomor urut hari ini, akan menggelar deklarasi damai, dan sejumlah kegiatan lainnya, yang tujuanya adalah mengajak semua elemen masyarakat mensukseskan pilkada damai.

"Deklarasi akan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi damai yang diikuti enam pasangan calon, Panitia Pengawas Pemilu (Panwas), KPU dan yang lainnya," ujar Erfan.

Tetapi sebelumnya, akan dilakukan simulasi pengamanan kota yang melibatkan sekitar 700 personel Kepolisian, TNI Angkatan Darat, dan Angkatan Laut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), dan yang lainnya.

Dalam simulasi nanti, akan ada demo yang anarkis, pembakaran, dan pengerusakan fasilitas umum serta kemungkinan akan ada bentrok antar simpatisan atau yang lainnya.

"Dalam situasi yang sulit tersebut, diperlukan kesigapan Polisi dan gabungan dalam mengantisipasi aksi anarkis agar tidak menimbulkan jatuhnya korban dan pengeruskan," terang dia.

Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Suhasto, menuturkan, pihaknya meminta sekitar 100 personel Brimob dari Polda Kalsel, bergabung dengan personil Polres Kotabaru dalam simulasi ini.

"Simulasi diperlukan, sebagai salah satu cara membiasakan petugas dalam menangani masalah yang bisa sewaktu-waktu muncul," ujar Kapolres.

Khusus untuk menjaga keamanan dan ketertiban, Polres Kotabaru sudah melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan konflik, dan tahapan yang berpotensi terjadi konflik.

"Namun semuanya sudah diantisipasi dan sudah ada strategi cara untuk mengatasinya. Mudah-mudahan tidak terjadi dan Pilkada di Kotabaru berjalan aman dan damai," harap dia.

Suhasto yakin, masyarakat Kotabaru sudah turun-temurun terbiasa dengan hidup damai berdampingan, saling menghormati antar sesama, akan menjaga Pilkada nanti tetap kondusif.

"Kita harapkan bersama pada pesta demokrasi pemilihan bupati, wakil bupati dan gubernu, wakil gubernur yang digelar secara serentak 9 Desember juga kondusif, tidak ada anarkis dan hal-hal yang bisa menyebabkan keresahan," tutur dia.

  Dikatakan, pesta demokrasi di Kotabaru menjadi pesta terbesar di Kalsel, bahkan mungkin di Indonesia, di mana peserta calon bupati dan wakil bupatinya terbanyak, yakni enam pasangan.   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015