Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah ruah, tak hanya dari sisi budaya dan alam, tetapi juga dari olahan-olahan atas hasil alam yang dimiliki.

 Salah satu olahan hasil alam yang sampai sekarang masih dinikmati oleh masyarakat ialah jamu.

Minuman bahari ini dipercaya mempunyai khasiat dalam menjaga kesehatan, stamina serta mampu mencegah dan menyembuhkan penyakit.

 Sehingga tidak dipungkiri minuman herbal ini menjadi primadona di kalangan masyarakat tanah air.

Dalam perjalanannya jamu ternyata tidak hanya bermanfaat bagi manusia saja, seiring dengan berkembangnya teknologi, manusia mulai memanfaatkan jamu sebagai minuman kesehatan bagi para ternak.

Terlebih minuman ini memiliki efek samping yang jauh lebih aman dibanding menggunakan bahan kimia. Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bersama Adaro melakukan terobosan baru dengan mengolah jamu khusus ternak yang berfungsi dalam menunjang pertumbuhan dan kesehatan ternak.

Melalui Program Adaro Santri Sejahtera yang dilaksanakan dalam skema Matching Fund, ULM dan Adaro memberikan pelatihan pengolahan jamu ternak kepada mahasiswa dan para santri pengurus usaha peternakan kambing di ponpes Teknologi Pertanian Al-Islam, Minggu (14/11).

Pelatihan ini dilakukan langsung tim dosen peternakan ULM dengan memperkenalkan bahan serta langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan jamu ternak.

Prof Danang Biyatmoko selaku ketua tim dosen peternakan menyampaikan jamu ini merupakan pemacu alami pertumbuhan ternak karena jamu yang dikenal sebagai fitobiotik ini memiliki peran ganda sebagai imbuhan pakan dalam formula pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

 “Dengan jamu, kambing umur enam minggu bisa terlihat setara dengan kambing umur delapan minggu tanpa jamu.

 Hal ini tentu akan membuat biaya operasional makin efisien,” ungkap Prof Danang pada sesi pelatihan pembuatan jamu ternak.

 Lebih lanjut ia pun menjelaskan untuk membuat jamu tergolong mudah dan hemat karena hanya menggunakan bahan alami dari tumbuhan di sekitar dan peralatan sederhana.

Pertama siapkan tumbuhan alami yang ada disekitar seperti daun sirih, kencur, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak. Kemudian dikupas kecil dan masukkan ke dalam blender, setelah dirasa halus lalu diperas dan disaring.

Setelah itu tambahkan 10 liter air bersih dan masukkan kayu manis lalu diaduk hingga tercampur rata.

 Setelah dirasa sudah rata kemudian air jamu direbus ke dalam panci dengan suhu 100 derajat celsius.

Kemudian jamu didinginkan dan ditambahkan Natrium benzoal 600 ppm, lalu masukan jamu ke dalam botol dan simpan untuk digunakan pada saat diperlukan.

Menurut Danang jamu ternak yang dihasilkan dapat dicampur dengan makanan ternak atau pada minuman ternak dengan pemberian satu kali sehari.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
 Lebih lanjut Danang menuturkan manfaat yang didapatkan dari penggunaan jamu ternak antara lain menambah nafsu makan, meningkatkan imunitas ternak, menjaga kesehatan ternak secara berkesinambungan dan menjaga persistensi produksi ternak.

Ia berharap dengan pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi para santri, ustadz dan mahasiswa magang, yang kemudian dapat diterapkan pada usaha peternakan kambing yang saat ini dijalankan Ponpes Teknologi Pertanian Al-Islam.

 Selain itu menurutnya jamu tersebut juga bisa dipasarkan kepada masyarakat sekitar guna menambah penghasilan usaha pesantren.

Ustadz Muhammad Zaini, S.Pd selaku ustadz vokasi di Ponpes Teknologi Pertanian Al-Islam berpendapat pelatihan ini sangat diperlukan oleh santri anggota unit usaha peternakan, mengingat melalui jamu ini mereka bisa merawat kambing dengan lebih optimal hingga diharapkan kemudian hari bisa terbentuk kambing yang besar dan sehat.

 “Alhamdulillah kami gembira dengan pelatihan pembuatan jamu hari ini, semoga ini nantinya bisa bermanfaat bagi usaha peternakan kambing pesantren,” tutur Zaini.

Pelatihan pembuatan jamu ternak ini juga turut dilakukan pada ponpes Raudhatut Thalibin yang merupakan salah satu persantren binaan Adaro dalam Program Adaro Santri Sejahtera.

Adaro berharap melalui pembinaan pesantren dapat mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren dan menciptakan jiwa kewirausahaan para santri di ponpes binaan.

Pewarta: *

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021