“Ketika makin dewasa, menjadi mahasiswa yang berkegiatan di kampus saja tidaklah cukup untuk menambah keterampilan yang mumpuni bagi bekal pasca kelulusan,” ungkap Lukman mahasiswa Fakultas Pertanian ULM asal Kabupaten Tabalong
Ungkapan itu menjadi motivasi utama Lukman memilih mengikuti kegiatan kampus merdeka atau biasa disebut program Matching Fund antara Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Adaro .
Ia berasama 170 mahasiswa lainnya turut berpartisipasi dalam program.
Program ini berkolaborasi dengan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang membina pesantren -pesantren di Kabuoaten Tabalong, HSU, Balangan dan HST.
Situasi dan kondisi masa pandemi yang menggeser cara pembelajaran di kampus, semakin mendorong dirinya serta ratusan mahasiswa lain mencari tantangan baru.
Beruntung baginya walaupun disaat pandemi tantangan itu hadir.
Putra daerah Tabalong ini tanpa berpikir panjang menerima tantangan dari ULM dan Adaro, untuk magang di salah satu ponpes binaan.
Baginya ini merupakan ajang mencari keterampilan yang tidak mungkin ia dapatkan di Kampus, karena dunia pesantren dan perguruan tinggi berbeda.
Menurutnya keterampilan itu pun yang akan menjadi nilai tambahnya di masa depan. Terlebih saat ini ia menjadi mahasiswa penerima beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) yang merupakan beasiswa penuh dari Adaro untuk putra putri daerah dengan fasilitas penuh.
“ Sebagai penerima beasiswa IBFL kami memiliki rasa tanggung jawab membantu keberhasilan program Adaro, salah satunya pembinaan pesantren ini” tutur Lukman.
Dalam kegiatannya Lukman di
tempatkan pada Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong, yang berada di Desa Punggal Binjai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan.
Di sana terdapat beberapa unit usaha yang dikembangkan guna mendukung kemajuan perekonomian pesantren, salah satunya pertanian.
Di bidang ini lah Lukman berkontribusi, ia bersama rekan mahasiswa, para santri dan Ustadz dengan serius menggarap lahan yang akan digunakan untuk bertanam kacang edamame organik.
“Banyak hal yang harus kami lakukan di sini, mulai dari menyulap lahan gulma, mengolah tanah, membentuk bedengan, pemupukan hingga penanaman benih kedelai edamame varietas unggul” tutur Lukman.
Sebelum terjun ke lapangan para santri juga mendapatkan pelatihan budidaya edamame dan pengolahan pupuk organik cair dari dosen ULM, sebagai bekal santri dalam pengembangan pertanian organik kedepannya, tambah Lukman.
Sebagai mahasiswa program studi pertanian, Lukman mengaku sangat antusias dan gembira dengan hadirnya kegiatan ini.
Terlebih di masa pandemi yang membuat para mahasiswa sulit melakukan praktikum. Ia berharap dengan mengikuti kegiatan Matching Fund antara ULM & Adaro ini, keterampilan yang ia miliki bisa lebih berkembang melalui praktik langsung di lapangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ungkapan itu menjadi motivasi utama Lukman memilih mengikuti kegiatan kampus merdeka atau biasa disebut program Matching Fund antara Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Adaro .
Ia berasama 170 mahasiswa lainnya turut berpartisipasi dalam program.
Program ini berkolaborasi dengan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang membina pesantren -pesantren di Kabuoaten Tabalong, HSU, Balangan dan HST.
Situasi dan kondisi masa pandemi yang menggeser cara pembelajaran di kampus, semakin mendorong dirinya serta ratusan mahasiswa lain mencari tantangan baru.
Beruntung baginya walaupun disaat pandemi tantangan itu hadir.
Putra daerah Tabalong ini tanpa berpikir panjang menerima tantangan dari ULM dan Adaro, untuk magang di salah satu ponpes binaan.
Baginya ini merupakan ajang mencari keterampilan yang tidak mungkin ia dapatkan di Kampus, karena dunia pesantren dan perguruan tinggi berbeda.
Menurutnya keterampilan itu pun yang akan menjadi nilai tambahnya di masa depan. Terlebih saat ini ia menjadi mahasiswa penerima beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) yang merupakan beasiswa penuh dari Adaro untuk putra putri daerah dengan fasilitas penuh.
“ Sebagai penerima beasiswa IBFL kami memiliki rasa tanggung jawab membantu keberhasilan program Adaro, salah satunya pembinaan pesantren ini” tutur Lukman.
Dalam kegiatannya Lukman di
tempatkan pada Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong, yang berada di Desa Punggal Binjai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan.
Di sana terdapat beberapa unit usaha yang dikembangkan guna mendukung kemajuan perekonomian pesantren, salah satunya pertanian.
Di bidang ini lah Lukman berkontribusi, ia bersama rekan mahasiswa, para santri dan Ustadz dengan serius menggarap lahan yang akan digunakan untuk bertanam kacang edamame organik.
“Banyak hal yang harus kami lakukan di sini, mulai dari menyulap lahan gulma, mengolah tanah, membentuk bedengan, pemupukan hingga penanaman benih kedelai edamame varietas unggul” tutur Lukman.
Sebelum terjun ke lapangan para santri juga mendapatkan pelatihan budidaya edamame dan pengolahan pupuk organik cair dari dosen ULM, sebagai bekal santri dalam pengembangan pertanian organik kedepannya, tambah Lukman.
Sebagai mahasiswa program studi pertanian, Lukman mengaku sangat antusias dan gembira dengan hadirnya kegiatan ini.
Terlebih di masa pandemi yang membuat para mahasiswa sulit melakukan praktikum. Ia berharap dengan mengikuti kegiatan Matching Fund antara ULM & Adaro ini, keterampilan yang ia miliki bisa lebih berkembang melalui praktik langsung di lapangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021