Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong Pemerintah Kabupaten Gresik membangun kawasan industri halal (KIH) guna mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin langsung kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam audiensi di kediaman resmi wapres di Jakarta, Selasa.
"Saya kira kami (Pemerintah pusat) memang mendorong pertumbuhan KIH. Itu memang program Pemerintah dan salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kita," kata Wapres seperti dalam keterangan dari Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Setwapres yang diterima di Jakarta, Rabu.
Wapres menjelaskan salah satu fokus Pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah ialah dengan memperkuat industri produk halal di dalam negeri.
Penguatan industri produk halal dari dalam negeri tersebut harus didukung dengan penyelenggaraan kawasan industri halal di setiap kawasan industri di berbagai daerah.
"Meskipun di Jawa Timur sudah ada KIH Safe n Lock Sidoarjo, saya kira tida apa-apa dikembangkan juga KIH di Gresik," tambahnya.
Oleh karena itu, Ma’ruf Amin meminta Fandi Akhmad Yani untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait rencana pembangunan KIH di Gresik.
"Yang penting, saya kira, koordinasi dengan Gubernur. Kalau sudah memenuhi syarat, kemudian ke Kementerian Perindustrian untuk memperoleh legalitasnya," pesan Wapres.
Sementara itu, Fandi mengatakan Pemkab Gresik akan menjalin kerja sama dengan PT Petrokimia Gresik dan PT Semen Gresik dalam rangka pembangunan KIH di Gresik.
"Kerja samanya nanyai dengan BUMD dan BUMDes yang akan memasok produk ke KIH. Nanti targetnya adalah untuk ekspor, kebetulan kami sudah berkomunikasi dengan beberapa eksportir dari mancanegara," jelas Fandi.
Salah satu produk halal yang akan dikembangkan di KIH Gresik tersebut ialah pengolahan daging sapi, mulai dari pemotongan hewan hingga pengemasan daging, untuk diekspor ke berbagai negara muslim.
"Jadi nanti KIH akan mengambil sapi dari Brasil, kemudian dipotong dan dipasarkan kembali ke negara-negara tetangga dan Timur Tengah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021