Adaro Metcoal Companies (AMC) melalui anak perusahaannya PT Maruwai Coal mengirim delapan pengurus Badan Usaha Milik Desa binaan di wilayah operasionalnya untuk mengikuti pelatihan dan magang pertanian Terpadu di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini sebagai wujud sinergitas yang dibangun AMC sejak 2019 dan memperkuat kapasitas BUMDes Batu Batuah maupun BUMDes Penda Siron Jaya di Kecamatan Barito Tuhup Raya maupun Kecamatan Laung Tuhup , Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Sekaligus untuk mewujudkan program pertanian terintegrasi partisipatif dengan menjadikan BUMDes sebagai salah satu Pusat Pengembangan Pertanian Terpadu berorientasi Agrobisnis dan Agrowisata di dua kecamatan tersebut.
Sri Armiyati Jarkasi selaku Comdev Section Head AMC mengatakan para pengurus BUMDES menjalani pelatihan dan magang pertanian terpadu di PT Kepurun Pawana Indonesia.
"Kita berharap ada transfer pengetahuan terkait pengelolaan pertanian terpadu yang kini digeluti kedua BUMDes," jelas Sri Armiyati yang akrab disapa Mimi.
Masing - masing BUMDes Batu Batuah dengan budidaya tanaman nilam dan vanili serta usaha budidaya tanaman holtikultura oleh BUMDes Penda Siron Jaya.
Mimi berharap pelatihan ini bisa mengembangkan usaha yang digeluti BUMDes makin maju, mandiri dan modern.
Termasuk membentuk pengurus BUMDes agar menjadi motor penggerak, motivator dan fasilitator bagi desanya masing-masing dalam menciptakan lapangan kerja yang terjangkau hingga terwujud kemandirian ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selanjutnya untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan perlu terobosan dan inovasi khususnya kapasitasi SDM pengurus bumdes tentang tata kelola SDA yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian secara terpadu agar semua siklus proses dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Dari pelatihan tersebut pihak BUMDes mendapatkan ilmu tentang sistem pertanian terintegrasi mulai dari proses budidaya, pengolahan minyak hingga analisis usaha perkebunan minyak atsiri.
Selain itu pihak BUMDes juga dibekali ilmu tentang budidaya tanaman holtikultura yang meliputi buah semangka dan melon.
Direktur BUMDes Batu Batuah, Jumarto menyampaikan rasa terimakasih kepada AMC yang memfasilitasi pelatihan ini.
"Sejak awal AMC eksis membangun sinergitas dalam pengembangan program ekonomi serta selalu konsisten membimbing kami sebagai entitas lokal untuk terus berinovasi dalam menjalankan rintisan usaha, terutama budidaya tanaman nilam," ungkap Jumarto.
Ia pun menyadari usaha tersebut akan menambah kapasitas dan nilai ekonomi yang diperoleh bila dilakukan secara terpadu, mengingat sumber daya alam di desa sangat berlimpah.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Desa Batu Tojah (Londan) kalau kegiatan ini membuka wawasan dan pemahaman pengurusan BUMDes untuk membuat kebijakan dan strategi dalam menentukan jenis usaha berkelanjutan.
"Selama ini kami berpikir kekuatan modal merupakan faktor utama penentu dalam menjalankan usaha, tapi justru sebaliknya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal ini sebagai wujud sinergitas yang dibangun AMC sejak 2019 dan memperkuat kapasitas BUMDes Batu Batuah maupun BUMDes Penda Siron Jaya di Kecamatan Barito Tuhup Raya maupun Kecamatan Laung Tuhup , Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Sekaligus untuk mewujudkan program pertanian terintegrasi partisipatif dengan menjadikan BUMDes sebagai salah satu Pusat Pengembangan Pertanian Terpadu berorientasi Agrobisnis dan Agrowisata di dua kecamatan tersebut.
Sri Armiyati Jarkasi selaku Comdev Section Head AMC mengatakan para pengurus BUMDES menjalani pelatihan dan magang pertanian terpadu di PT Kepurun Pawana Indonesia.
"Kita berharap ada transfer pengetahuan terkait pengelolaan pertanian terpadu yang kini digeluti kedua BUMDes," jelas Sri Armiyati yang akrab disapa Mimi.
Masing - masing BUMDes Batu Batuah dengan budidaya tanaman nilam dan vanili serta usaha budidaya tanaman holtikultura oleh BUMDes Penda Siron Jaya.
Mimi berharap pelatihan ini bisa mengembangkan usaha yang digeluti BUMDes makin maju, mandiri dan modern.
Termasuk membentuk pengurus BUMDes agar menjadi motor penggerak, motivator dan fasilitator bagi desanya masing-masing dalam menciptakan lapangan kerja yang terjangkau hingga terwujud kemandirian ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selanjutnya untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan perlu terobosan dan inovasi khususnya kapasitasi SDM pengurus bumdes tentang tata kelola SDA yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian secara terpadu agar semua siklus proses dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Dari pelatihan tersebut pihak BUMDes mendapatkan ilmu tentang sistem pertanian terintegrasi mulai dari proses budidaya, pengolahan minyak hingga analisis usaha perkebunan minyak atsiri.
Selain itu pihak BUMDes juga dibekali ilmu tentang budidaya tanaman holtikultura yang meliputi buah semangka dan melon.
Direktur BUMDes Batu Batuah, Jumarto menyampaikan rasa terimakasih kepada AMC yang memfasilitasi pelatihan ini.
"Sejak awal AMC eksis membangun sinergitas dalam pengembangan program ekonomi serta selalu konsisten membimbing kami sebagai entitas lokal untuk terus berinovasi dalam menjalankan rintisan usaha, terutama budidaya tanaman nilam," ungkap Jumarto.
Ia pun menyadari usaha tersebut akan menambah kapasitas dan nilai ekonomi yang diperoleh bila dilakukan secara terpadu, mengingat sumber daya alam di desa sangat berlimpah.
Hal senada juga dilontarkan Kepala Desa Batu Tojah (Londan) kalau kegiatan ini membuka wawasan dan pemahaman pengurusan BUMDes untuk membuat kebijakan dan strategi dalam menentukan jenis usaha berkelanjutan.
"Selama ini kami berpikir kekuatan modal merupakan faktor utama penentu dalam menjalankan usaha, tapi justru sebaliknya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021