Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Penyerapan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, masih relatif rendah dengan realisasi hanya mencapai 37,2 persen.


"Realisasi belanja itu terhitung awal triwulan ketiga bulan Juli," ujar Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Banjarbaru Jainuddin di Banjarbaru, Rabu.

Disebutkan, pagu belanja yang dialokasikan dalam APBD murni 2015 sebesar Rp1,26 triliun sehingga jika serapan 37,2 persen maka realisasi sebesar Rp383,2 miliar.

Ia mengatakan, realisasi belanja Rp383,2 miliar terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp222,3 miliar atau 21,6 persen dan belanja langsung 15,6 persen atau sebesar Rp160,8 miliar.

"Realisasi belanja tersebut memang dibawah target karena semestinya memasuki semester kedua atau awal triwulan ketiga, realisasi belanja sudah mencapai 45 persen," ungkapnya.

Dijelaskan, rendahnya realisasi belanja disebabkan pencairan dana belanja langsung atau belanja modal pembangunan yang dicairkan baru uang muka pekerjaan.

"Pencairan dana masih uang muka pekerjaan sehingga realisasi belanja rendah. Namun kami yakin, mulai bulan realisasi belanja meningkat karena pengambilan termin," ucapnya.

Dikatakan, penyerapan belanja paling besar adalah pembangunan jalan, gedung perkantoran termasuk belanja modal yang dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit baru.

"Saat ini, pencairan uang muka proyek fisik skala kecil yang sifatnya penunjukkan langsung, sedangkan proyek besar kemungkinan baru bulan depan diambil uang muka," ujarnya.

Sementara itu, dari sisi pendapatan terealisasi relatif besar mencapai 60,55 persen dari pagu pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp838,6 miliar atau realisasi sebesar Rp507,7 miliar.

  "Realisasi pendapatan itu berasal dari PAD sebesar Rp52 miliar, dana perimbangan Rp390,8 miliar dan lain-lain pendapatan sah terealisasi sebesar Rp64,8 miliar," katanya   

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015