Pukul 06:00 Wita ia sudah bersiap. Motor dipanaskan, kendati perut belum berisi.

Sempat khawatir karena mendung jelas mengawali hari, bersama dua sejawatnya, ia terabas jalanan.

Setengah jam berselang, dari rumahnya di Kalahang, Norhidayah tiba di halaman komplek pendopo Bersinar, Tanjung, Tabalong.

 "Kada sawat sarapan tadi pak ae,  jam enam mulai rumah," ujarnya, sambil membawa berkas data pribadi menuju ruang observasi, usai divaksin.

Saya, menyaksikan tangannya gemetar. Di ruang observasi, Norhidayah mengaku senang sudah divaksin, pasalnya di lingkungan pertemanan, hanya dirinya yang tersisa.

"Kakawanan hudah berataan pak ae, Ulun aja yang balum. Alhamdulillah, imbah di vaksin kadada pina pusing-pusing pang, kada kaya kisah urang sakalinya," aku Norhidayah gugup saat tiba giliran vaksin, sempat menaikkan tensi darah Indah, warga Tangki Hijau, Murung Pudak, Tabalong.

 Indah, ikut vaksin Adaro dengan mendaftar langsung di komplek pendopo.

"Biasanya tensi darah saya cuman 110/80, tadi gugup, tensi saya naik sampai 150/80, mungkin karena ini vaksin pertama juga. Syukurlah habis disuntik, kondisi saya bagus, selama di ruang observasi nggak ada masalah," kata Indah.

Perkara berangkat subuh hari, juga diceritakan Ahur, warga RT 3 Walangkir, yang ikut vaksin Adaro di Puskesmas Tanta. Ia pegang nomor antrian 91.

Sambil menyempatkan sarapan di warung samping puskesmas, Ahur mengatakan, kantor desa belum buka, ia sudah berangkat menuju Tanta.

Tiba sekitar pukul 07:00 Wita, Ahur melihat halaman puskesmas sudah penuh.

"Ulun melihat ae buhan Pian tadi," ujarnya.

Soal informasi vaksin, Ahur mendapat kabar dari temannya.

Ia lantas mendaftar online, menghubungi nomor tertera pada brosur yang dibagikan secara daring. Soal iming-iming doorprize dan umroh, Ahur tak ambil pusing.

 " Ulun takananya bagawian bisa ka Banjar (Banjarmasin), musiah dirajia, takuni urang keterangan sudah bavaksin, labar am, alamat kita diangkut urang ka rumah sakit," jelas Ahur.

Hal senada turut diungkapkan Sudarman, warga Padang Panjang, asli Tulung Agung, Jawa Timur.

Ditemui di ruang observasi, usai vaksin di Puskesmas Tanta, Sudarman mengakui, tanpa vaksin, pengurusan dokumen jadi susah, mau pulang ke kampung halaman, juga demikian.

Sinyal Lelet, antrian macet Gebyar vaksin gotong royong Adaro, yang dilaksanakan serentak di Tabalong, Balangan, Bartim, dan Barsel, mulai Senin (25/10), mendorong antusiasme besar masyarakat.

Banyaknya pendaftar langsung di lokasi, membuktikan itu.

 Di komplek pendopo Bersinar, Tabalong, misalnya, petugas pendamping dari PT Adaro Indonesia, Muhammad Saputra menegaskan, kemungkinan besar, sebagian pendaftar langsung tidak bisa terpenuhi untuk mendapat vaksin hari ini.

"Kita siapkan 150 dosis bagi pendaftar diluar jalur undangan atau yang sudah mendaftar lebih dulu melalui daring, dan hasil pendataan.

Kita prioritaskan yang sudah mendaftar lebih dulu," terangnya.

 Secara kasat mata, hingga pukul 09:30 Wita masyarakat masih terus berdatangan.

Pendaftar langsung, juga nampak membludak. Setali tiga uang, kondisi di sentra vaksinasi Adaro, Puskesmas Tanta berlangsung serupa.

Menurut pendamping Adaro di sana, Devid Setyadhi, selain melebihi kuota yang disiapkan, kendala lain juga terjadi.

 Petugas input data daring, dari Kimia Farma, sedikit terhambat.

Sinyal internet lelet. Akibatnya, proses berjalan, tak beriringan dengan panjang antrian.

 "Sudah kita coba beragam cara, termasuk numpang internet Puskesmas, namun masih belum bisa normal," ungkapnya.

Hingga pukul 10:15 Wita, nomor antrian terpantau masih di angka 60.

 Namun, Devid meyakini, kendala tersebut masih bisa diatasi, sekaligus jadi masukan untuk pelaksanaan vaksin tiga hari ke depan.

Pewarta: *

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021