Dalam memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) yang dilakukan  setiap  15 Oktober , Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementrian Kesehatan menyelenggarakan Webinar Beraksi Bersama Jadikan CTPS Sebagai Budaya Bangsa.

 Webinar yang diselenggarakan secara online ini diikuti oleh guru serta siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) seluruh Indonesia, Senin (18/10).

 Kegiatan ini merupakan upaya persiapan menjelang kembali dimulainya sekolah tatap muka diiringi peningkatan sanitasi yang berkualitas agar mampu melindungi anak sekolah dari penyakit terutama COVID-19 yang saat ini merupakan masalah dunia.

Webinar ini ingin kembali mengingatkan betapa pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah demi dapat menuju hidup yang lebih baik.

Direktur SMP Kemendikbudristek,  Drs Mulyatsyah, M.M dalam sambutannya menyampaikan  kegiatan ini dilakukan guna menjaga prilaku hidup bersih dan sehat, terlebih saat di masa pandemi.

Menurutnya momentum saat ini sangat relevan dengan apa yang menjadi tujuan bersama dalam menekan pandemi COVID-19 ini.

“Pembiasaan hidup bersih dan sehat ini harus menjadi kebiasaan dan budaya kita, ketika itu sudah menjadi budaya maka di mana pun kita berada, kebersihan akan selalu terjaga,” tutur Mulyatsyah.

Lebih lanjut ia menjelaskan  cuci tangan ini sangat penting, menurutnya hampir 80 persen penularan wabah penyakit dimulai dari sentuhan tangan maka dari itu perlu ada tindakan kolaborasi antar segala sektor untuk menyerukan kesadaran dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.

 Sejalan dengan  yang disampaikan Direktur SMP Kemendikbudristek, Kepala Divisi CSR Adaro Energy sekaligus Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Okty Damayanti menuturkan  Adaro selalu berupaya untuk mendukung masyarakat agar selalu sehat, kuat dan sejahtera melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) pada pilar Adaro Nyalakan Raga.

Di mana Adaro selalu hadir dan berkontribusi dalam bidang kesehatan salah satunya melalui program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

“Kolaborasi bersama Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan dan Masyarakat, ditambah lagi strategi edukasi dengan mengusung kearifan lokal merupakan kunci penting dalam keberlangsungan program," ujar Okty Damayanti.

Ia menceritakan Adaro tak hanya sampai di situ, kepedulian sosial yang muncul dari karyawan pun melahirkan kreativitas dan inovasi guna menolong sesama, salah satunya adalah menyulap barang-barang bekas di gudang menjadi sarana cuci tangan yang disalurkan ke berbagai tempat umum agar dapat menekan angka penyebaran COVID-19.

Selain itu Adaro juga menyebar benih edukasi dengan menyasar siswa-siswi SMP yang tergolong Gen Z dan selalu ingin tampil.

Inisiatif pun muncul untuk mengajak mereka turut mensosialisasikan cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar melalui video kekinian yang di unggah ke media sosial.

“Melalui kolaborasi dan Inovasi kita berhasil mengajak seluruh elemen berpartisipasi dalam kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)," ungkap Okty dengan bangga.

 Adaro percaya langkah kecil dari kegiatan yang terlihat sederhana bisa memberikan dampak yang luar biasa dalam menciptakan kebiasaan sehingga terlahir Cuci Tangan Pakai Sabun budaya kita, Indonesia Bersih dan Sehat.

Pewarta: *

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021