Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tabalong menggandeng Universitas Lambung Mangkurat untuk pengembangan penelitian hingga pemanfaatan teknologi.
Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani mengatakan kerjasama ini diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan penelitian dan pemanfaatan (transfer) ilmu pengetahuan dan teknologi dari kedua belah pihak.
"Kita sudah menandatangani nota kesepakatan bersama dengan ULM yang merupakan perpanjangan perjanjian sebelumnya," jelas Rifani.
Selain terkait penelitian kerjasama juga menyangkut penyelenggaraan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Yudi Firmanul Arifin mengapresiasi kerjasama ini sebagai bentuk kemitraan antara Pemerintah Daerah dan dunia akademisi yang diharapkan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Khususnya mengenai hasil riset yang dapat diaplikasikan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk perumusan kebijakan.
Yudi mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tabalong menempati posisi ketiga tertinggi se-Provinsi Kalsel namun dibarengi dengan angka kemiskinan yang masih tinggi.
“Fenomena ini sangat menarik untuk dilakukan riset,” tegas Yudi. Yudi menambahkan saat ini ULM melaksanakan program ‘Merdeka Belajar’ yang memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dari mana saja.
Termasuk terobosan ULM yang diharapkan dapat meningkatkan value bagi UMKM di Kalimantan Selatan yang terwadahi dalam bentuk Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) ULM.
Diharapkan IBT ini secara spesifik bisa memetakan kebutuhan UMKM berdasarkan karakter dan treatment akan dilakukan berdasarkan kebutuhan spesifik tersebut.
Tahun ini juga, IBT ULM diberikan mandat oleh Kementerian Sosial terkait pembinaan UMKM yang mengambil lokus pada 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong Muhammad Noor Rifani mengatakan kerjasama ini diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan penelitian dan pemanfaatan (transfer) ilmu pengetahuan dan teknologi dari kedua belah pihak.
"Kita sudah menandatangani nota kesepakatan bersama dengan ULM yang merupakan perpanjangan perjanjian sebelumnya," jelas Rifani.
Selain terkait penelitian kerjasama juga menyangkut penyelenggaraan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Yudi Firmanul Arifin mengapresiasi kerjasama ini sebagai bentuk kemitraan antara Pemerintah Daerah dan dunia akademisi yang diharapkan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Khususnya mengenai hasil riset yang dapat diaplikasikan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk perumusan kebijakan.
Yudi mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tabalong menempati posisi ketiga tertinggi se-Provinsi Kalsel namun dibarengi dengan angka kemiskinan yang masih tinggi.
“Fenomena ini sangat menarik untuk dilakukan riset,” tegas Yudi. Yudi menambahkan saat ini ULM melaksanakan program ‘Merdeka Belajar’ yang memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dari mana saja.
Termasuk terobosan ULM yang diharapkan dapat meningkatkan value bagi UMKM di Kalimantan Selatan yang terwadahi dalam bentuk Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) ULM.
Diharapkan IBT ini secara spesifik bisa memetakan kebutuhan UMKM berdasarkan karakter dan treatment akan dilakukan berdasarkan kebutuhan spesifik tersebut.
Tahun ini juga, IBT ULM diberikan mandat oleh Kementerian Sosial terkait pembinaan UMKM yang mengambil lokus pada 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021