Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan di daerahnya penting untuk dibangun pabrik industri jagung hibrida sebagai upaya untuk meningkatakan kesejahteraan petani sekaligus menumbuhkan sektor industri daerah.

Hal tersebut, kata Bupati di Rantau Kamis, saat menghadiri panen jagung di daerahnya, didukung oleh potensi potensi lahan yang luas dan sistem pertaniah yang memadai di daerahnya.

Menurut dia, sampai September 2021 Tapin memiliki luas tanam jagung 1.320 hektare dengan produksi mencapai 2.829 ton, potensi tersebut, cukup besar dibandingkan beberapa daerah lain di Kalimantan Selatan.

"Tapin ini memiliki alam pertanian potensial dengan luas, 61 ribu hektare. Jumlah tersebut akan bertambah, saat saluran irigasi dari Bendungan Pitap telah selesai, diperkirakan luas lahan akan bertambah hingga 6 ribu hektare," katanya.

Tingginya potensi pertanian tersebeut, khususnya sektor tanaman jagung, tambah bupati, diharapkan di daerah ini akan didirikan industri pakan ternak.

"Meningkatkan pendapatan petani dan sebagai upaya mengembangkan sektor pertanian, kami sangat berharap ada industri pakan ternak di daerah ini," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan Syamsir Rahman mengatakan, pihaknya komitmen untuk membantu petani Tapin, mengembangkan usaha tani jagung hibrida. 

"Di Tapin ini kalau bisa nanti kita minta ada pabrik mini, kita akan buat proposal bersama Pemkab dan langsung diajukan ke Kementerian Pertanian, saya yakin akan disetujui," katanya.

 
Anak anak petani di lahan jagung hibrida di Desa Tandui Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan (ANTARA / Muhammad Fauzi Fadilah)

Menurut Syamsir, Tapin menjadi prioritas pengembangan jagung hibrida, menyusul wilayah Kabupaten Tanah Laut yang juga sebagai penghasil jagung cukup besar di wilayah ini.

"Tapin akan kita fasilitasi ke depannya, Tanah Laut sudah lewat, gantian Tapin lagi yang dikembangkan," ujarnya. 

Selama ini setelah panen para petani di Tapin menjual langsung hasil panen ke PT Comfeed di Tanah Laut, baik secara langsung ataupun melalui pengepul, dengan harga berkisar Rp4 ribu perkilogram. 

Sampai September 2021 panen jagung tercatat seluas 558 hektar, produktivitas rata rata 5,7 perhektarnya. 

Rencana tanam jagung hibrida selanjutnya di Tapin, diperkirakan Oktober-Desember 2021 seluas 244 hektar dan Januari-Maret 2022 seluas 750 hektar. 
 
Lokasi pengembangan jagung hibrida di Tapin terbagi di beberapa wilayah kecamatan dengan total 1.490 hektare, diantaranya Tapin Selatan 500 hektare,  Piani 100 hektare, Bungur 175 hektare, Binuang 180 hektare, Hatungun 400 hektare dan Salam Babaris 135 hektare. 
 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021