Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala (Sekdakab Batola), Kalimantan Selatan H Zulkipli Yadi Noor mengikuti Rapat Koordinasi Pembangunan Desa dan Perdesaan (Rakor PDP) Tingkat Daerah Tahun 2021 yang diselenggarakan Dirjen PDP Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Rabu (29/9).
Zulkipli Yadi Noor mengikuti rakor bersama Kadis PMD Mochammad Aziz, dan Plt Sekretaris Bappelitbang Batola Munadi melalui video conference (vicon) di ruang Media Centre Diskominfo “Batola Setara”.
Rakor percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang dipimpin Wakil Presiden Kh Ma’ruf Amin ini juga diikuti Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Sekdakab Batola Zulkipli Yadi Noor mendapat kesempatan, menyampaikan paparan terhadap fasilitasi Pemkab Barito Kuala dalam pengembangan kawasan perdesaan pertanian tahun 2022 mendatang.
Sesuai RPJMD 2017-2022, papar sekda, Batola memprioritaskan 10 program di antaranya Batola menuju desa mandiri, bersih dan nyaman, one villege one product, sentra pangan, cerdas, sehat, berprestasi, berbudaya, berkinerja baik, dan bebas KKN.
"Terdapat lima lapangan usaha dengan kontribusi tertinggi dalam struktur perekonomian Batola,"jelas Sekdakab Batola..
Kelima lapangan usaha itu, sebu dia, pertanian mencapai Rp2.449 miliar (28,1 persen ya), industri pengolahan Rp1.389 miliar (15,9 persen), konstruksi Rp1.170 miliar (13,4 persen), perdagangan Rp1.087 miliar (12,5 persen) dan pemerintah Rp690 milar (7,92 persen).
Sementara komoditas yang menempati posisi tertinggi di Kalsel, terang dia, berupa padi/beras, jeruk, nanas, bandeng dan pembibitan sapi bali.
Dalam rapat Sekdakab Batola juga memaparkan rencana pembangunan kawasan perdesaan (RPKP) baik pertanian maupun agrowisata. Selain itu juga diutarakan capaian kinerja kegiatan RPKP kegiatan multi sektor, target kenaikan IPKP dan fasilitasi.
Sementara, Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menekankan, pentingnya data agar percepatan kemiskinan ekstrem dapat tepat sasaran.
Terkait data, menteri yang akrap sapa Gus Halim itu menyatakan sangat penting supaya betul-betul tepat sasaran.
Oleh karena itu, dia meminta bupati dan kepala daerah untuk melihat akurasi data yang sudah dikumpulkan sendiri oleh desa melalui relawan desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Zulkipli Yadi Noor mengikuti rakor bersama Kadis PMD Mochammad Aziz, dan Plt Sekretaris Bappelitbang Batola Munadi melalui video conference (vicon) di ruang Media Centre Diskominfo “Batola Setara”.
Rakor percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang dipimpin Wakil Presiden Kh Ma’ruf Amin ini juga diikuti Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Sekdakab Batola Zulkipli Yadi Noor mendapat kesempatan, menyampaikan paparan terhadap fasilitasi Pemkab Barito Kuala dalam pengembangan kawasan perdesaan pertanian tahun 2022 mendatang.
Sesuai RPJMD 2017-2022, papar sekda, Batola memprioritaskan 10 program di antaranya Batola menuju desa mandiri, bersih dan nyaman, one villege one product, sentra pangan, cerdas, sehat, berprestasi, berbudaya, berkinerja baik, dan bebas KKN.
"Terdapat lima lapangan usaha dengan kontribusi tertinggi dalam struktur perekonomian Batola,"jelas Sekdakab Batola..
Kelima lapangan usaha itu, sebu dia, pertanian mencapai Rp2.449 miliar (28,1 persen ya), industri pengolahan Rp1.389 miliar (15,9 persen), konstruksi Rp1.170 miliar (13,4 persen), perdagangan Rp1.087 miliar (12,5 persen) dan pemerintah Rp690 milar (7,92 persen).
Sementara komoditas yang menempati posisi tertinggi di Kalsel, terang dia, berupa padi/beras, jeruk, nanas, bandeng dan pembibitan sapi bali.
Dalam rapat Sekdakab Batola juga memaparkan rencana pembangunan kawasan perdesaan (RPKP) baik pertanian maupun agrowisata. Selain itu juga diutarakan capaian kinerja kegiatan RPKP kegiatan multi sektor, target kenaikan IPKP dan fasilitasi.
Sementara, Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menekankan, pentingnya data agar percepatan kemiskinan ekstrem dapat tepat sasaran.
Terkait data, menteri yang akrap sapa Gus Halim itu menyatakan sangat penting supaya betul-betul tepat sasaran.
Oleh karena itu, dia meminta bupati dan kepala daerah untuk melihat akurasi data yang sudah dikumpulkan sendiri oleh desa melalui relawan desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021