Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sreeet, sreeet, sret, sret bunyi gerinda beradu dengan batu akik dari tempat pengolahan batu yang terletak di ujung Gang Ar Ridha di Kecamatan Banjarmasin Utara, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Empat orang mengerubungi gerinda manual sederhana terbuat dari rangkaian kayu, velg sepeda bekas dan tali plastik elastis yang biasa dipakai untuk memutar mesin jahit serta selang bekas infus untuk mengalirkan air tepat pada pertemuan gesekan gerinda dan batu.

Mereka adalah Muhammad Yusran (47), Muhammad Hanil (45), Abdul Hamid (35), dan Mahlan (53) secara bergantian memutar lingkaran besi velg sepeda tersebut sehingga batu asahan berputar dengan cepat, masing-masing mereka membawa batu "mentah" dengan warna dan jenis berbeda yang akan digosok menjadi sebiji batu cincin sesuai keinginan.

Memang sekitar lima bulan terakhir demam batu akik merambah di Kalsel terutama Banjarmasin bukan hanya menarik sugesti kalangan tua, umuran anak-anak hingga anak sekolah dasar pun ikut demam keasyikannya.

Bak berlian yang timbul dari dalam tanah, ia mampu menyihir sipa saja yang melihatnya. Terpukau, begitulah sihir batu akik yang kian hari semakin digemari dan dicari di tumpukan materail baku koral, dalam laut yaitu jenis teratai sampai pegunungan diantaranya red Borneo, ginggang, panca warna dan junjung derajat.

Untung saja Gurinda (bahasa Banjar) mereka letakkan di bawah pohon sehingga bisa mengurangi sengatan matahari yang siang itu suhu Banjarmasin sekitar 35-38 derajat celsius. Terik matahari sehabis shalat Djuhur membuat Abdul Hamid beberapa kali meneguk air liur, tetes-tetes air bening melalui selang pipa kecil, buruh serabutan itu mungkin membayangkan betapa segarnya jika air mineral itu membasahi tenggerokannya yang kering saat puasa.

"Lemas ya, malu kalau sampai pecah puasanya gara-gara kehausan kata Hanil tiba-tiba bertanya.

Guru olah raga disalah satu SMPN Banjarmasin itu meneruskan, rugi kalau tidak tahu cara minum yang benar saat puasa, seperti yang yang dicontohkan Ferdy Hasan dalam iklan #AQUA242 yaitu minum air putih dua gelas saat sahur, empat gelas malam dan dua gelas sahur.

"Sejak Ramadhan 1435 Hijriah lalu dan Ramadhan 1436 ini saya menerapkan minum air putih delapan gelas untuk memenuhi kebutuhan cairan saat puasa," kata pria dengan tinggi 173 centimeter dan berat badan sekitar 65 kg itu.

Berbeda dengan Yusran yang juga seorang guru SDN di bilangan Alalak Selatan itu mengeluh sehabis puasa Ramadhan 1535 Hijriah tahun lalu berat badannya bertambah sekitar 1,5 kg hingga 2 kg.
 
"Kalau aku sehabis puasa kenapa malah tambah gemuk, tahun kemarin timbangan 78 kg, sebelum puasa 76 kg, tambah dua kg," kata Yusran yang memiliki tinggi badan 165 centimeter tersebut.

Dia mengaku bingung dengan keadaan badanya yang tambah "subur" tersebut, padahal menurutnya puasa justru sangat baik untuk program diet tetapi yang terjadi sebalik tambah gemuk setelah puasa.

Menanggapi keluhan Yusran, Hanil menerangkan secara sederhana, menurutnya saat buka puasa perut jadi kenyang kemudian shalat magrib dilanjutkan shalat isya dan tarawih sendiri atau berjamaah dari aktifitas ibadah tersebut mampu membakar kalori.

Kemudian sehabis tarawih dilanjutkan tadarusan atau shalatul lail berharap mendapatkan "malam seribu bulan" Laitul Qadar pada malam-malam ganjil hingga menjelang dini hari perut terasa lapar tiba saatnya makan sahur untuk puasa sepanjang siang. Makanya puasa Ramadhan selain untuk ladang pahala juga baik bagi jasmani.

"Tetapi kalau sehabis buka dan sahur tidak banyak aktifitas, atau malah banyak tidur ya pasti tambah gemuk," kata Hanil.

Pramono, ahli gizi Banjarmasin menyebutkan penyebab naiknya berat badan saat puasa:
1. Buka puasa dijadikan ajang balas dendam konsumsi makanan. Orang biasanya 'murka' sehingga melahap semua makanan yang manis, kolak dengan santan, es campur, makanan berlemak dan gorengan, dan makanan berkalori tinggi lainnya.

2. Berbuka puasa dengan karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, gula merah dan lain lain. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana biasanya telah bersih dari serat akibat pengolahannya atau secara alami mempunyai kadar serat yang rendah.

Berbagai makanan ringan dan cemilan, seperti biskuit, cokelat, permen, kue, mengandung karbohidrat sederhana. Tubuh menyerap karbohidrat sederhana dengan cepat, sehingga cepat terasa lapar meskipun sudah mengonsumsi makanan yang berkarbohidrat sederhana dalam jumlah besar.

3. Porsi makan ketika buka puasa sampai sahur tetap atau bahkan lebih banyak dari pada ketika tidak puasa. Bagi beberapa orang yang terbiasa makan dengan porsi besar, puasa justru menaikkan selera makan dan minum.

Pada prinsipnya, orang menjadi gemuk karena makanan yang dikonsumsi lebih banyak daripada makanan yang diolah menjadi tenaga.

4. Penurunan aktivitas fisik. Di saat puasa biasanya kita jadi pemalas terutama dalam aktifitas fisik. Jam tidur biasanya juga bertambah, terutama di siang hari. Sebagian orang jadi jadi malas berolahraga. Bahkan, ada yang menghindari pekerjaan fisik sebisa mungkin.

5. Penyerapan makanan yang efektif. Berpuasa hampir selama 14 jam menyebakan tubuh menjadi sangat efektif dalam mengolah makanan. Makanan dapat diserap sempurna ke dalam pembuluh darah kita sehingga pengolahan zat gizi sangat efektif termasuk untuk energi.

Dalam Mitos Dan Fakta Minuman Di Bulan Puasa yang dirangkum Danone Aqua bersama tim kesehatan dan ahli gizi menjawab mitos yang selama ini terjadi masyarakat yaitu:
1). Kebutuhan Cairan Tubuh Lebih Sedikit Saat Bulan Puasa
Faktanya: Penjelasan bahwa cairan tubuh harus dipenuhi secara teratur dalam jumlah yang sesuai setiap jamnya, membuat orang berpikir bahwa ketika puasa kebutuhan pemenuhan cairan mereka berkurang. Padahal, puasa tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Pada saat puasa, kebutuhan cairan seseorang pun tidak berkurang. Pemenuhan kebutuhan cairan ketika puasa sama saja dengan biasanya, namun waktunya saja yang berbeda.

2). Bolehkah Minum Kopi Saat Berbuka Puasa?
Faktanya: Lebih baik tidak mengawali buka puasa dengan mengonsumsi secangkir kopi, karena kafein bisa menyebabkan sakit maag pada perut yang kosong. Secangkir kopi bisa saja diminum dua jam setelah waktu berbuka akan membantu orang berpuasa tetap terjaga akibat perut kenyang setelah jam berbuka. Namun perlu diingat, bahwa pilihan terbaik dan paling sehat, tetap air putih, karena air putih berperan besar dalam mendorong pelaksanaan fungsi tubuh dengan baik, seperti melancarkan sistem pencernaan, memberikan energi, dan melindungi jaringan-jaringan tubuh yang sensitif.

3). Minum Minuman yang Manis Saat Berbuka Puasa
Faktanya: Minuman manis kaya akan kandungan karbohidrat sederhana yang meningkatkan kadar gula darah, yang memicu rasa lapar. Kebiasaan orang "balas dendam" di malam hari setelah berbuka yang tidak memerhatikan komposisi kandungan asupan gula dari minuman yang dikonsumsi seringkali menjadi penyebab berat badan seseorang justru melambung usai bulan puasa.

4).Minum Cukup dilakukan Saat Haus Ketika Berbuka dan Sekaligus Banyak
Faktanya: Dalam keseharian kita, air yang kita konsumsi butuh waktu untuk berpindah dari lambung ke otot-otot tubuh. Karena itu, idealnya, seseorang tak perlu menunggu haus untuk mencukupi hidrasinya. Di bulan puasa, minum teratur dengan cukup setiap jam dapat diganti dengan komposisi mengonsumsi minum air putih yang tepat, yakni 2 gelas saat berbuka, 4 gelas di malam hari, dan 2 gelas saat sahur.

5). "Minuman Bervitamin" Lebih Baik Ketimbang Air Putih, Terutama saat Berpuasa Faktanya: Air kemasan yang mengandung vitamin atau fortified water kerap kali disebutkan bermanfaat karena penuh dengan vitamin tambahan seperti Vitamin C.
Faktanya, lama waktu yang dibutuhkan untuk vitamin tersebut terserap ke dalam aliran darah sama saja dengan suplemen biasa. Apalagi, minuman seperti ini biasanya sudah ditambahkan kandungan gula yang tidak sedikit sehingga kurang baik jika dikonsumsi terlalu banyak.

Pola 2+4+2 Bersama Danone Aqua

Selama puasa di bulan Ramadan, kesempatan minum air dibatasi hanya pada malam hari sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Bila kurang waspada, bisa terjadi dehidrasi ringan atau sedang pada bulan puasa. Bila dipahami dan dilaksanakan dengan baik seharusnya puasa Ramadhan dapat meningkatkan kesehatan tubuh, tetapi bila kita tidak mengetahui jumlah dan cara minum yang benar bisa jadi puasa Ramadhan menimbulkan gangguan kesehatan.


Orang yang berpuasa ada kalanya mengalami rasa haus, terutama menjelang berbuka, tetapi sebaiknya diwaspadai jangan sampai rasa haus ini berlangsung setiap hari dan menimbulkan gejala bibir kering. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jakarta daerah dataran rendah dan panas, dan di Bandung Barat daerah dataran tinggi dan sejuk, menunjukkan bahwa lebih dari separuh subjek remaja mengalami bibir kering pada bulan puasa Ramadan, dan sekitar sepertiga di kalangan subjek dewasa.

Kejadian ini lebih banyak dialami oleh subyek di daerah panas atau dataran rendah dibanding di daerah sejuk atau dataran tinggi. Juga tampak bahwa pada subjek dewasa kejadiannya tidak separah pada remaja.
Kenapa sebagian orang mengalami bibir kering selama puasa Ramadhan? Penyebab utamanya bila tidak ada penyakit tentu karena kekurangan air minum.

Kenapa terjadi kekurangan air minum? Karena jumlah yang diminum belum memenuhi kebutuhan air bagi tubuh. Jumlah air minum yang dibutuhkan untuk hidup sehat dan aktif setiap hari tergantung ukuran tubuh, tahap pertumbuhan (usia), jenis kegiatan, dan suhu lingkungan. Seorang dewasa dengan aktivitas sedang misalnya membutuhkan sekitar 7-8 gelas air sehari. Walaupun belum ada penelitian tentang pengaturan konsumsi air minum selama ibadah.

2+4+2 (2 gelas saat berbuka) + (4 gelas saat malam) + (2 gelas saat sahur)
Saat berbuka: Awali berbuka dengan 1 gelas air putih. Setelah menyantap hidangan berbuka, kembali minum air putih 1 gelas. Saat malam: Minumlah 4 gelas saat malam hingga menjelang tidur. Pembagiannya bisa dilakukan dengan minum 1 gelas air putih sebelum makan malam, 2 gelas sehabis makan, dan 1 gelas lagi menjelang tidur.

Saat sahur: Jangan lupa untuk menyertakan kembali 2 gelas air putih di kala sahur. Puasa, secara umum guna memenuhi kebutuhan air, dianjurkan minum 2 gelas saat berbuka, 1 gelas saat makan malam, 1-2 gelas setelah makan malam, 1 gelas menjelang tidur, dan 2 gelas di kala sahur. Minimalkan minum kopi dan teh di bulan puasa, karena minuman ini meningkatkan pengeluaran air kemih dan mengundang rasa haus.

Demikian juga, guna mencegah kurang air tubuh atau dehidrasi selama bulan puasa adalah dengan memperbanyak mengonsumsi buah saat berbuka, dan makan sayuran berkuah saat makan malam atau sahur. Selain itu juga menghindari bekerja dan olahraga di terik matahari, dan meminimalkan olahraga yang menguras keringat.

Kalaupun terpaksa bekerja di terik matahari dan melakukan olahraga berkeringat, tambahlah konsumsi air minum 2-3 gelas di malam hari saat diperkenankan minum. Pantaulah urin pagi setiap hari, apakah anda mengalami dehidrasi ringan. Tanda seseorang mengalami dehidrasi ringan warna urin kuning pekat dan jumlahnya sedikit.

Bila keadaan seperti ini terjadi maka tingkatkan asupan air putih pada malam berikutnya. Sebaiknya gunakan kartu PURI (Periksa Urin Sendiri) untuk memantaunya. Oleh karena itu guna menghindari rasa haus yang berkelanjutan bahkan mencegah bibir kering, serta tetap sehat berstamina di bulan Ramadan, maka minumlah air yang aman dan cukup jumlahnya pada waktu yang diperkenankan. Seharusnya ibadah puasa membuat kita jadi sehat, dan dengan tubuh yang sehat kita dapat aktif bekerja dan menunaikan ibadah puasa.

Dengan memahami dan mengamalkan pola minum air putih yang benar maka kaum mu'minin dan mu'minat dapat menjalankan ibadah puasa dan ibadah sunah lainnya terutama pada malam-malam ganjil di penghunjung bulan mubarak akan menjadi insan bertaqwa seperti termaktub di akhir QS Al-Baqarah ayat 183.....la'alakum tattaquun.

Dan dapat ganjaran pahala serta jaminan dihapuskan dosa seperti hadist nabi: "Barang siapa yang menghidupkan malam Qadar -dengan ketaatan- karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. Dan barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu,". (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam).

Dengan pahala dan tanpa noda dosa maka seperti terlahir kembali, putih bersih, bening qalbunya hingga Allh malu menolak do'a-do'anya untuk kebaikan dirinya dan orang lain. Dia telah bertarung melawan hawa nafsunya, kini membawa kemenangan.Allahu Akbar Walillahil hamdu./e



   

Pewarta: Asmuni

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015