Kotabaaru, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Kotabaru, cukup berperan mengantarkan Provinsi Kalimantan Selatan menduduki peringkat 10 besar dari 33 provinsi penyangga pangan nasional. 


Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Kotabaru, Kamis mengatakan, berdasarkan penelitian periode 2014 bahwa Kalsel menduduki peringkat 10 besar sebagai daerah penyangga pangan nasional.

"Keberhasilan Prov Kalsel tersebut tidak terlepas dari peran Kotabaru yang telah berswasembada beras, dan selalu meningkatkan produksinya," kata Gubernu di Kotabaru, pada acara ground breaking pembangunan jembatan yang menghubungkan Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu.

Dikatakan, periode 2015 Pemprov Kalsel bertekad untuk naik peringkat menjadi 9 besar penyangga pangan nasional.

Untuk mendukung target tersebut, Pemprov APBD 2015 mengalokasikan dana sebesar Rp22,609 miliar, untuk membantu petani di Kabupaten Kotabaru dalam meningkatkan produktifitas gabah melalui sejumlah program stragetis bidang pertanian.

Program strategis tersebut berupa bantuan hibah uang, benih padi dan pupuk untuk rehab jaringan irigasi tersier untuk lahan 3.900 hekatre dengan alokasi dana sebesar Rp7,848 miliar.

Bantuan untuk kegiatan pengembangan optimalisasi lahan seluas 3.300 ha, dengan dana sebesar Rp3,960 miliar, dan bantuan benih dan pupuk untuk kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 5.000 ha dengan dana sebesar Rp6,437 miliar.

Pengembangan kawasan cabai seluas 22 ha, dengan dana sebesar Rp3,80 miliar, pengembangan sayuran seluas 10 ha dengan alokasi dana sebesar Rp101 juta, traktor roda dua sebanyak 12 unit dengan dana sebesar Rp312 juta, dan bantuan rice milling satu unit dengan dana sebesar Rp100 juta.

"Apabila program yang kita gulirkan bagi kelompok tani di Kotabaru dengan dana Rp22 miliar itu benar-benar dimanfaatkan, maka keinginan menduduki peringkat 9 bisa dicapai," jelas Gubernur.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015