Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindakop dan UKM) Kabupaten Hulu Sungai Utara akan melakukan evaluasi kebutuhan UKM di daerahnya dimasa Pandemi COVID-19.

"Karena selama masa Pandemi ini banyak Usaha Kecil Menengah yang terdampak tetapi masih mampu bertahan, namun disisi lain banyak pula justru bisa berkembang," ujar Pelaksana tugas Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhammad Rafiq di Amuntai, Kamis (23/9).

Rafiq mengatakan, pihaknya akan membuat program yang dibutuhkan UKM dan melakukan pembinaan yang terintegrasi dengan SKPD lain 

Melalui pembinaan yang terintegrasi ia berharap ada UKM dapat berkembang setidaknya di wilayah Kalimantan ataupun Nasional.

Mengiikuti Acara Webinar Puncak Karya Kreatif Indonesia 2021 secara virtual di Gedung Agung Amuntai, Rafiq mengakui masih banyak hal hal yang harus dilakukan dalam pengembangan dan pemberdayaan UKM.

Ia juga menyadari, kemajuan iptek  menuntut pengembangan UKM di masa depan harus berbasis kreativitas dan teknologi. Sementara  banyak daerah yang menjadi sentra UKM termasuk HSU masih tertatih-tatih untuk bergerak maju.

Padahal, kata Rafiq, UKM menjadi penopang perekononian di Kabupaten HSU  karena sekitar 89% wilayah daerah ini berupa lahan rawa, tanpa sumber daya alam berupa tambang dan perkebunan sawit  sebagaimana wilayah Kalsel lainnya.

Maka mengembangkan UKM, lanjutnya, menjadi perhatian utama apalagi di masa Pandemi COVID-19 dan ditengah persaingan pasar bebas saat ini.

Pemerintah pusat sebagaimana disampaikan melalui acara Webinar Puncak Karya Kreatif Indonesia 2021 mengharapkan setiap daerah mampu mengembangkan produk-produk unggulan untuk dapat dipasarkan hingga keluar negeri.

Bank Indonesia bersama Kementerian terkait siap memfasilitasi, membantu dan mendukung upaya pengembangan UKM dan ekonomi kreatif.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021