Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan  Hj Noormiliyani AS menghadiri Ekspos Penyertaan Modal Inti Bank Kalsel 2024 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (22/9). 

Ekspos itu juga dihadiri Sekdakab Batola H Zulkipli Yadinoor, Ketua Komisi 1, 2 dan 3 DPRD Batola, Direktur Operasional Bank Kalsel Ahmad Fatrya Putra, para Staf Ahli Bupati Asisten, Kepala SKPD/Badan, Kepala Bank Kalsel Cabang (Kacab) Marabahan Ahmad Fauzi Noor, serta jajaran manajemen Bank Kalsel Pusat. 

Kacab Bank Kalsel Marabahan Ahmad Fauzi Noor menyampaikan, kegiatan itu penting terutama dengan keluarnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor : 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank daerah meningkatkan Modal Inti Minimum (MIM) menjadi Rp3 triliun selambatnya hingga 31 Desember 2024.

Jika tidak memenuhi MIM, sebutnya, dampaknya cukup besar bisa mengubah status dari Bank Pembangunan Daerah menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). 

Apa yang diungkapkan Fauzi juga diamini Direktur Operasional Bank Kalsel Ahmad Putra. 

“Banyak kerugian daerah jika status berubah menjadi BPR diantaranya, penyaluran dana pusat tidak bisa lagi melalui Bank Kalsel namun harus meminjam bank daerah lain sebelum dana bisa diambil,” pungkasnya. 

Fatrya menjelaskan, tahun 2020 Modal Inti Bank Kalsel telah mencapai Rp1.864.800 yakni terdapat kekurangan Rp1.135.200 untuk mencapai MIM di tahun 2024. 

Dia optimis adanya kerja sama yang baik dengan provinsi dan 13 kabupaten/kota Bank Kalsel akan mampu memenuhi target. 

Fatrya memaparkan, untuk tahun 2021 sendiri perkembangan bisnis Bank Kalsel bergerak positif dan berharap capaian tersebut terus konsisten hingga akhir tahun. 

Sementara itu, Head of Bussiness Group  Bank Kalsel Fachrudin smengutarakan, terdapat beberapa pilihan bagi kabupaten/kota agar tidak terlalu berat dalam setoran modal, baik melalui pengembalian dividen 100 persen yang dikembalikan dalam bentuk saham, penambahan posisi modal inti dapat melalui revaluasi aset. 

Selain itu, jelas dia,  pemegang saham dapat menambahkan modalnya baik secara kas maupun penyerahan aset (inbreng). 

“Dengan skenario ini kita harapkan dapat mengurangi beban daerah dalam memenuhi kebutuhan Modal Inti Bank Kalsel 2024,” ucapnya.

Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menyambut baik dari rencana yang dilaksanakan.

Dia menyatakan telah berkomitmen menambah penyertaan modal kepada Bank Kalsel sebesar Rp30 Miliar yang dituangkan dalam Perda Nomor : 9 Tahun 2019.

“Tambahan ini menambahkan penyertaan modal sebelumnya sebesar Rp70 Miliar pada 2018,” ungkap bupati wanita pertama di Kalsel ini. 

Noormiliyani mengungkapkan, hingga saat ini penyertaan modal Batola di Bank Kalsel telah mencapai Rp82,5 Miliar. 

Selain itu, sambung dia, pada perubahan APBD juga telah disepakati penambahan modal sebesar Rp7,5 Miliar sehingga pada akhir 2021 totalnya akan mencapai Rp90 Miliar. 

“Jika kondisi keuangan daerah membaik dan pandemi COVID-19 teratasi, Insya Allah pada akhir tahun 2022 rencana penyertaan modal Bank Kalsel akan mencapai Rp100 Miliar,” ucap anggota DPRD Kalsel H Hassanudin Murad ini.

Di acara Ekspos Penyertaan Modal Inti Bank Kalsel 2024 di Hotel Rattan Inn juga dirangkai penyerahan secara simbolis polis Banua Proteksi hasil kerjasama Bank Kalsel dan Generali Indonesia kepada Akhmad Akbar Tawakkal. 

Wilson Malau selaku National Sales Head Perusahaan Perlindungan Jiwa asal Italia menilai, Akhmad Akbar Tawakkal merupakan sosok anak muda yang layak menjadi brand image bagi polis Banua Proteksi yang menyasar kaula muda banua.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021