Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin mengungkapkan, Rancangan APBD Perubahan provinsi tersebut tahun 2015 terdapat selisih kurang atau defisit mencapai Rp736 miliar.

"Selisih kurang dari APBD Perubahan itu nanti ditutupi dengan pembiayaan netto," ujarnya saat mengantar Nota Keuangan RAPBD P 2015 tersebut pada rapat paripurna DPRD setempat yang dipimpin Wakil Ketuanya H Muhaimin, di Banjarmasin, Kamis.

Pada RAPBD P 2015 itu, pendapatan sesudah perubahan sebesar Rp4.887.311.158.000, dan belanja setelah perubahan Rp5.623.342.236.930, berarti terdapat selisih kurang Rp736.031.078.930.

Khusus pendapatan daerah pada RAPBD P 2015, keseluruhannya terjadi peningkatan sebesar Rp175.709.716.000, dari target murni Rp4.711.601.442.000, sehingga menjadi Rp4.887.311.158.000 atau naik 3,73 persen.

Namun untuk pendapatan asli daerah (PAD) akan terjadi koreksi sebesar Rp67.126.506.000,- dari target murni Rp3.001.297.216.000 sehingga menjadi Rp2.934.170.710.000 atau turun 2,24 persen.

Mengenai belanja langsung, dia menerangkan, dianggarkan Rp3.009.911.474.140 atau mencapai 53,53 persen dari total anggaran belaja pada RAPBD P 2015.

Anggaran belanja langsung tersebut bertambah Rp440.267.475.490,- ata naik 17,13 persen dari APBD Murni tahun 2015.

Ia menerangkan, dari total belanja langsung tersebut digunakan untuk membiayai enam program prioritas didalam Rencana Pembangunan Jangan Panjang Menengah Daerah 2011-2015, searah dengan Rencana Kerja yang searah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah perubahan 2015.

Perioritas tersebut antara lain membangun sumberdaya manusia dianggarkan Rp1.695.703.181.975,- atau 56,34 persen dari total belanja langsung dan 30,15 dari total APBD. Pada prioritas ini fokus peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Untuk IPM itu terutama dari aspek pendidikan dan kesehatan, yang masing-masing mendapat alokasi 20 persen dan 15 persen, demikian Rudy Ariffin.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015