Kandangan,  (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, fokus mengembangkan interkoneksi antardaerah untuk mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat dan industri di daerah.

Gubernur, di Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kamis, mengatakan, pembangunan interkoneksi terutama infrastruktur jalan sangat penting dilakukan secara berkesinambungan, karena hanya dengan infrasturktur yang baik maka berbagai program pembangunan akan berjalan lebih baik.

"Kita akan terus kembangkan pembangunan jalan yang menghubungkan daerah-daerah antarkabupaten, antarkecamatan maupun antardesa," katanya.

Pembangunan tersebut, kata dia, bisa dilakukan dengan dana APBN untuk jalan nasional, APBD Provinsi untuk jalan provinsi maupun dana "sharing" pusat dan provinsi maupun provinsi dengan kabupaten.

Intinya, tambah Gubernur, seluruh program tersebut harus berjalan dengan baik melalui sinergi yang bisa dilakukan pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah.

"Seluruh program tersebut telah kita susun dalam rencana jangka pendek, menengah maupun panjang, sehingga saya berharap rencana pembangunan yang telah diprogramkan dan dicanangkan tersebut bisa dilanjutkan oleh gubernur mendatang," kata Gubernur yang akan segera mengakhiri masa tugasnya tersebut.

Beberapa program interkoneksi yang telah dilaksanakan pembangunannya dan akan ditingkatkan kapasitasnya pada 2016 adalah, jalan Lumpangi, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menuju Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu.

Jalan tembus yang dibangun Pemprov Kalsel tersebut merupakan jalan penghubung dua kabupaten yang sebelumnya terpisah oleh pegunungan.

Sebelum jalan tersebut dibangun, warga HSS yang akan ke Batulicin maupun sebaliknya, harus menempuh jarak sekitar 344 kilometer, yaitu harus memutar ke Kota Banjarmasin dengan waktu perjalanan sekitar sembilan jam.

Setelah ruas jalan Kandangan-Lumpangi-Batulicin dibangun, daerah itu hanya berjarak 136 km, sehingga dapat memperpendek jarak sekitar 208 km.

Jalan provinsi tersebut, kini telah naik status menjadi jalan nasional sehingga harus ditingkatkan kapasitasnya baik dari kualitas, lebar maupun struktur jalan.

Selain itu, jalan provinsi yang kini naik status menjadi jalan nasional adalah jalan Marabahan-Margasari, kemudian Margasari-Muara Muning, dilanjutkan Muara Muning Balimau dan Balimau Kandangan.

Sedangkan jalan Margasari-Uasbuas, yang sebelumnya nonstatus kini juga menjadi jalan nasional. Selain itu, jalan Tanjung Serdang-Sebelimbingan-Kotabaru yang sebelumnya juga jalan provinsi kini menjadi jalan nasional.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan Martinus mengatakan, seluruh jalan provinsi yang berubah status menjadi jalan nasional tersebut akan ditingkatkan kapasitasnya mulai 2016. Antara lain jalan yang sebelumnya lebar 4,5 meter akan menjadi 6 meter, begitu juga dengan kualitas dan struktur jalan juga akan diperkuat.

Total jalan yang akan dinaikkan kapasitasnya tersebut sepanjang 320 kilomter, sehingga seluruh kabupaten pada akhirnya akan terhubung tanpa terputus.

"Sifat jalan nasional adalah harus nyambung terus tanpa putus, seperti jaring laba-laba," katanya.

Atas banyaknya jalan provinsi yang berubah status menjadi jalan nasional tersebut, maka kini ruas jalan nasional bertambah dua kali lipat menjadi 1.200 kilometer dari sebelumnya hanya 686 kilometer.

Sehingga kondisi jalan nasional yang awalnya 98 persen mantap, kini turun menjadi 84 persen mantap, sisanya jalan provinsi yang berubah menjadi jalan nasional harus kembali disesuaikan.

Prioritas peningkatan kapasitas jalan pada 2016 tersebut adalah jalan Kandangan menuju Simpur sepanjang 30 kilometer, yang sejak puluhan tahun tidak pernah ada pelebaran.

"Untuk itu saya sangat berharap partisipasi masyarakat dengan merelakan lahannya untuk kepentingan pelebaran jalan, sebab untuk kepentingan tersebut pemerintah tidak menganggarkan ganti rugi," katanya.

Selain jalan provinsi menjadi jalan nasional, pemerintah juga mengembangkan jalan antarkabupaten seperti jalan Lingkar Kandangan dan Lingkar Barabai.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015