Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor menyatakan, upaya penggalian potensi pendapatan daerah tidak akan membebani masyarakat maupun pelaku usaha.

Pernyataan itu menanggapi  pemandangan umum Fraksi Partai Golkar terhadap Raperda tentang Rencana Perubahan APBD (RAPBD-P) Kalsel 2021 pada rapat paripurna DPRD setempat yang dipimpin Wakil Ketuanya Hj Mariana di Banjarmasin, Senin (13/9).

"Oleh karena itu, upaya penggalian potensi pendapatan tersebut kita sikapi dengan cermat agar tidak membebani masyarakat maupun pelaku usaha," ujarnya dalam jawaban yang dibacakan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kalsel Syaiful Azhari.

Kamudian, dalam upaya penggalian potensi pendapatan melakukan beberapa terobosan antara lain mendorong partisipasi wajib pajak untuk ikut serta menangani persoalan mendasar buat memenuhi pendanaan belanja prioritas melalui kontribusi dan kepatutan terhadap kewajiban pajaknya.

Selain itu, produktivitas dan profesionalisme pengelolaan aset daerah dan jasa usaha menjadi perhatian pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel, lanjut Paman Birin (panggilan akrab terhadap Sahbirin Noor) yang memasuki periode kedua sebagai Gubernur provinsi tersebut.

"Terutamanya peningkatan partisipasi berbasis 'core bisnis' (bisnis inti) dengan tidak mengenyampingkan pelayanan dasar kepada publik," tegas orang nomor satu di jajaran Pemprov Kalsel itu.

Ia menambahkan, secara umum program-program dalam mengoptimalkan sumber daya selalu menjadi upaya, baik pembangunan infrastruktur maupun investasi guna pembangunan Kalsel yang berkelanjutan.

"Kita akan melakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah untuk kesejahteraan masyarakat," demikian Paman Birin.
Suasana rapat paripurna DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dipimpin Wakil Ketuanya Hj Mariana di Banjarmasin, Senin (13/9). Rapat paripurna Dewan tersebut dengan agenda penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap RAPBD-P Kalsel 2021 dan jawaban Gubernur setempat. (Syamsuddin Hasan)

Sementara Pendapatan Daerah pada RAPBD-P Kalsel 2021 sebesar Rp6,7 triliun lebih atau naik 23, 81 persen dari APBD Murni tahun anggaran tersebut.

Anggaran Belanja Daerah pada RAPBD-P Kalsel 2021 sebesar Rp 6,9 triliun lebih atau naik 25,85 persen dari APBD Murni tahun berjalan.

Sedangkan selisih kurang pada RAPBD-P Kalsel 2021 lebih kurang Rp100 miliar akan ditutupi dengan pembiayaan netto dalam Tahun Anggaran tersebut.




 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021