Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebagian nelayan bagan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai melakukan antisipasi terhadap terjadinya gelombang tinggi yang biasa terjadi antara bulan Juni hingga November.


"Nelayan mulai berhati-hati dan penuh perhitungan kalau mau turun ke bagan, untuk menangkap ikan bilis (teri), cumi-cumi dan ikan lain," kata keluarga juragan bagan di Kotabaru A Qomarudin, di Kotabaru, Selasa.

Sebagian nelayan yang biasanya hanya membawa peralatan tangkap dan bekal makanan serta minuman secukupnya itu, kini ditambah dengan alat keselamatan berenang seperti jerigen dan yang lainnya.

Peralatan tersebut untuk mengantisipasi musibah apabila sewaktu-waktu saat ditengah laut terjadi gelombang tinggi dan angin kencang.

Sebelum turun ke bagan yang dipasang di tengah laut dan biasanya dilakukan sekitar pukul 17.00 Wita, kini ditunda hingga memastikan bahwa cuaca dan gelombang benar-benar teduh dan angin tidak kencang.

Apabila terlihat ada angin kencang, nelayan lebih baik membatalkan berangkat menangkap ikan dengan menggunakan bantuan mesih pembangkit listrik mesin genset.

"Pernah terjadi saat berada di atas bagan, tiba-tiba gelombang besar disertai angin kencang, menyebabkan bagan ambruk," kata Qomarudin.

Untung saat itu, lanjut dia, masih ada nelayan di bagan yang lebih kokoh bisa membantu rekannya yang baganya ambruk dengan memberikan pertolongan.

Agar peristiwa tersebut tidak terulang dan tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa, nelayan kini mulai sadar akan keselamatan selama menangkap ikan dengan menggunakan bagan.

Antisipasi keselamatan bukan hanya dilakukan selama di atas bagan, tetapi juga dilakukan untuk dalam perjalanan dari pantai ke bagan yang memerlukan waktu sekitar 0,5-2 jam berlayar di laut.

Sebelumnya, ratusan bagan nelayan nelayan Sarangtiung, Pulaulaut Utara rusak parah akibat disapu angin kencang dari timur.

Akibat angin kencang, hampir semua bagan yang ada di wilayah utara Pulaulaut Kotabaru rusak parah yang mengakibatkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta.

Untuk membangun kembali bagan-bagan mereka, nelayan harus mengeluarkan biaya mencapai lebih Rp20 juta per bagan. ***1***

(T.I022/B/B012/B012) 23-06-2015 20:16:17

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015