Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Peletakan batu pertama atau `ground breaking` jembatan yang menghubungkan Pulaulaut, Kabupaten Kotabaru dengan daratan Kalimantan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dilaksanakan 25 Juni 2015 oleh Gubernur Kalsel Rudi Ariffin.

Kasubag Humas Setda Kotabaru Febrianta Sitepu di Kotabaru, Kamis mengatakan, peletakan batu pertama sebagai tanda pelaksanaan menyesuaikan dengan waktu Gubernur Rudi Ariffin menggelar safari ramadhan.

"Informasi dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan jadwal tentatif ground breaking jembatan 25 Juni 2015 sekaligus acara safari Ramadhan Gubernur," terang dia.

Semula Bupati Kotabaru Irhami Ridjani mengutarakan, ground breaking pembangunan jembatan akan dilakukan pada 1 Juni, bertepatan dengan Hari Jadi Kabuaten Kotabaru ke-65.

Namun karena sesuatu hal, peletakan batu pertama tersebut tunda hingga 15 Juni, dan hal itu disampaikan bupati pada puncak peringatan Hari Jadi Kotabaru di Taman Siring Laut Kotabaru.

Bupati berharap pembangunan jembatan sepanjang 6,5 kilometer yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Pulaulaut, Kabupaten Kotabaru, selesai pada 2019.

"Insya Allah, ground breaking (peletakan batu pondasi pertama) akan dilakukan pada 1 Juni 2015, bertepatan dengan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Kotabaru," kata Bupati.

Bupati optimistis dengan dibangunya jembatan laju roda perekonomian Kotabaru akan semakin pesat.

Irhami mengungkapkan pembangunan jembatan yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Pulaulaut Kotabaru diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp3,6 triliun.

Biaya pembangunan jembatan Pulaulaut Kotabaru dengan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, yang besarnya diproyeksikan Rp3,6 triliun dapat didanai pemerintah pusat.

Pemkab Kotabaru akan menyiakan anggaran sekitar Rp250 miliar, begitu juga dengan Tanah Bumbu Rp250 miliar untuk mendukung pembangunan jembatan tersebut.

Sedangkan Pemkab Kotabaru dan Pemprov Kalsel masing-masing sekitar Rp500 miliar, dan sisanya diharapkan ditanggung pemerintah pusat.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015