Lembaga Keterampilan dan Pelatihan “SAHABAT” yang berlokasi di Kelurahan Paringin Kota, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan ini yang merupakan salah satu UMKM Binaan PT Adaro Indonesia.
Lembaga yang dimotori seorang ibu rumah tangga ini tetap eksis dan konsisten melaksanakan pelatihan pengembangan usaha dan memiliki anggota sebanyak 21 orang meski dalam kondisi yang berat.
Fokus usahanya pada pelatihan menjahit dan produksi kain Sasirangan khas Balangan sebagai upaya pelestarian kearifan lokal.
“Pada awalnya saya sebagai seorang instruktur pelatihan di Balai Latihan Kerja, sambil mengajar saya menabung untuk membeli mesin jahit baru dan membuka kursus menjahit sendiri di rumah," tutur Siti Rohana, Ketua LKP Sahabat.
Lebih lanjut Ia mengatakan mengajar dan menjahit adalah impiannya sejak kecil.
Melihat semangat itu, Adaro hadir untuk memberikan pendampingan dan pembinaan.
“Tahun 2016 kami mendapatkan pelatihan dari Adaro Indonesia untuk mengembangkang LKP ini, kami mendapatkan pelajaran selama beberapa hari teknik membuat kain sasirangan, mulai mempola hingga melakukan pewarnaan. Dan syukur sampai saat ini kita masih didampingi dalam mengembangkan tempat ini," ungkap Rohana .
Selama pandemi omset LKP Sahabat berkurang drastis dan kondisi ini membuka mata dan pikiran para pelaku usaha di LKP Sahabat untuk terus berinovasi salah satunya melalui Aksi Cinta Indonesia Lawan COVID-19 dengan Produksi Masker atau ACIL PROKER
Produksi masker kain tiga lapis memanfaatkan limbah kain sekaligus memberdayakan 30 UMKM komunitas penjahit Kabupaten Balangan hingga memproduksi lebih dari 10.000 masker.
“Setiap ada permintaan pengadaan masker kita selalu berupaya membagi pesanan kepada semua anggota LKP Sahabat sehingga dari situ mereka bisa terberdayakan," tandas Rohana .
Selain itu, LKP Sahabat juga melaksanakan program pelatihan gratis bagi remaja tidak mampu dan putus sekolah.
Sampai saat ini terdapat 50 orang remaja tidak mampu dan putus sekolah yang sudah mendapatkan pelatihan gratis dari LKP Sahabat.
Keberadaan LPK SAHABAT telah memberikan dampak yang besar bagi lingkungan, ekonomi, kesejahteraan dan sosial masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Lembaga yang dimotori seorang ibu rumah tangga ini tetap eksis dan konsisten melaksanakan pelatihan pengembangan usaha dan memiliki anggota sebanyak 21 orang meski dalam kondisi yang berat.
Fokus usahanya pada pelatihan menjahit dan produksi kain Sasirangan khas Balangan sebagai upaya pelestarian kearifan lokal.
“Pada awalnya saya sebagai seorang instruktur pelatihan di Balai Latihan Kerja, sambil mengajar saya menabung untuk membeli mesin jahit baru dan membuka kursus menjahit sendiri di rumah," tutur Siti Rohana, Ketua LKP Sahabat.
Lebih lanjut Ia mengatakan mengajar dan menjahit adalah impiannya sejak kecil.
Melihat semangat itu, Adaro hadir untuk memberikan pendampingan dan pembinaan.
“Tahun 2016 kami mendapatkan pelatihan dari Adaro Indonesia untuk mengembangkang LKP ini, kami mendapatkan pelajaran selama beberapa hari teknik membuat kain sasirangan, mulai mempola hingga melakukan pewarnaan. Dan syukur sampai saat ini kita masih didampingi dalam mengembangkan tempat ini," ungkap Rohana .
Selama pandemi omset LKP Sahabat berkurang drastis dan kondisi ini membuka mata dan pikiran para pelaku usaha di LKP Sahabat untuk terus berinovasi salah satunya melalui Aksi Cinta Indonesia Lawan COVID-19 dengan Produksi Masker atau ACIL PROKER
Produksi masker kain tiga lapis memanfaatkan limbah kain sekaligus memberdayakan 30 UMKM komunitas penjahit Kabupaten Balangan hingga memproduksi lebih dari 10.000 masker.
“Setiap ada permintaan pengadaan masker kita selalu berupaya membagi pesanan kepada semua anggota LKP Sahabat sehingga dari situ mereka bisa terberdayakan," tandas Rohana .
Selain itu, LKP Sahabat juga melaksanakan program pelatihan gratis bagi remaja tidak mampu dan putus sekolah.
Sampai saat ini terdapat 50 orang remaja tidak mampu dan putus sekolah yang sudah mendapatkan pelatihan gratis dari LKP Sahabat.
Keberadaan LPK SAHABAT telah memberikan dampak yang besar bagi lingkungan, ekonomi, kesejahteraan dan sosial masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021