Martapura, (Antaranews Kalsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengantisipasi peredaran beras yang bercampur plastik di sejumlah wilayah di kabupaten itu.


"Antisipasi kami lakukan untuk mencegah beredarnya beras campur plastik sehingga masyarakat tidak resah," ujar Kabid Perdagangan Ahmad Bagiawan di Martapura, Selasa.

Ia mengatakan, antisipasi dilakukan bekerja sama dengan petugas Dinas Kesehatan dan kepolisian dengan cara mendatangi pedagang pada sejumlah pasar yang tersebar di kabupaten itu.

Dijelaskan, antisipasi bersamaan dengan pengawasan Barang Dalam Kemasan Tertutup (BDKT) yang rutin dijalankan Disperindag dalam upaya memantau kondisi barang.

"Jadi, antisipasi terhadap beras campur plastik bersamaan dengan pengawasan BDKT sehingga petugas bisa memantau beras maupun barang yang diawasi," ungkapnya.

Menurut dia, sejauh itu tidak ditemukan beras campur plastik yang dijual pedagang di pasar-pasar namun tetap mewaspadai kemungkinan beras berbahaya tersebut.

"Petugas di lapangan tidak ada menemukan beras plastik yang ramai dibicarakan itu disamping pedagang dan masyarakat juga tidak ada yang melapor," ucapnya.

Dikatakan, masyarakat diminta waspada terhadap peredaran beras plastik dan segera melaporkan kepada dinas maupun pihak terkait lainnya sehingga bisa diambil sikap.

"Jika pedagang atau masyarakat menemukan beras campur plastik, segera laporkan sehingga kami dan pihak terkait bisa mengambil sikap antisipatif," kata dia.

Ditambahkan, untuk mengetahui beras bercampur plastik cukup mudah karena bisa dilakukan dengan cara merendam beras dan jika mengapung maka dipastikan itu plastik.

  "Beras palsu atau plastik pasti akan mengapung saat direndam dengan air dan jika sudah seperti itu, hendaknya jangan dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan," katanya.   

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015