Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, Irhami Ridjani mengaku pasrah dan menerima keputusan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam menetapkan titik jembatan di Tanah Merah atau Kersik Putih Tanah Bumbu.

"Pemerintah provinsi atau pemerintah pusat tentunya memiliki pertimbangan yang cukup matang, apakah perlu titik jembatan yang ada di Daratan Kalimantan itu dipindah ke Kersik Putih sesuai usulan Tanah Bumbu," katanya.

Menurut Bupati pemindahan titik jembatan ke Kersik Putih dari Tanah Merah tidak sesederhana itu, karena penetapan titik di Tanah Merah sudah melalui kajian mendalam yang dibiayai dengan uang negara yang tidak sedikit jumlahnya.

Irhami menyayangkan, kenapa usulan itu baru disampaikan setelah pemerintah melakukan kajian dengan mempertimbangan beberapa aspek.

Seyogyanya, usulan tersebut disampaikan pada awal perencanaan, terlebih saat ini sudah ada komitmen pemerintah daerah terkait pembiayaan pembangunan jembatan yang diprediksi Rp3,6 triliun.

"Dan konon kabarnya, Tanah Bumbu siap Rp100 miliar, padahal diharapkan Rp500 miliar," kata Irhami yang mengaku belum menerima kabar kesanggupan tersebut langsung dari pemerintah daerah setempat.

Apabila titik itu dirubah, konsekwensinya ada biaya yang cukup besar untuk melakukan penelitian di titik yang baru, dan siapa yang akan menanggung biaya tersebut...?

Sementara itu, ada beberapa masyarakat dan politisi Tanah Bumbu mengusulkan perubahan titik rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan antara Pulaulaut dengan daratan Kalimantan.

Usulan tersebut diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tanah Bumbu (Tanbu), H Hasudungan dalam jumpa pers di Banjarmasin.

Mereka mengusulkan agar titik pembangunan jembatan yang berada wilayah Tanah Bumbu dirubah dari rencana semula di Tanah Merah ke Kersik Putih, yang sama-sama berada di kawasan Batulicin (ibu kota kabupaten tersebut).

Sebab, titik pembangunan jembatan tersebut di Kersik Putih lebih unggul dari titik-titik lain dalam perspektif pembangunan di Tanah Bumbu.

Keunggulan di antaranya, kondisi laut atau Selat Pulau Laut cukup aman dari pergerakan pelayaran, dengan demikian keselamatan pelayaran lebih terjamin.

Selain itu, Kersik Putih merupakan daerah tidak padat penduduk, dengan demikian pembebasan lahan jauh lebih mudah dan efesien.

"Apalagi ada warga (H Amir) yang bersedia menghibahkan tanahnya guna pembangunan jembatan tersebut," tambah anggota Fraksi Amanat Demokrat DPRD Tanah Bumbu Fawahisah Mahabatan.

Anggota DPRD Tanah Bumbu dari Partai Golkar, Andi Tanrang Alaydrus mengatakan, dengan titik pembangunan jembatan tersebut di Kersik Putih, bentangnya akan lebih pendek.

Bupati Kotabaru menegaskan, pembangunan jembatan sepanjang 6,5 kilometer yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Pulaulaut, Kabupaten Kotabaru akan selesai pada 2019.

"Insya Allah, ground breaking (peletakan batu pondasi pertama) akan dilakukan pada 1 Juni 2015, bertepatan dengan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Kotabaru," kata Bupati Kotabaru.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015