Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto memerintahkan peningkatan pelacakan COVID-19 untuk mendeteksi lebih awal bagi mereka yang tergolong orang tanpa gejala (OTG).
"Lebih awal terdeteksi lebih bagus, jadi cepat juga disembuhkan dan tidak menularkan ke banyak orang, tanpa disadari. Saya perintahkan bhabinkamtibmas bisa membantu petugas kesehatan dalam upaya pelacakan ini," kata kapolda di Banjarmasin, Jumat.
Menurut Rikwanto, mereka yang terkonfirmasi positif, namun dengan gejala ringan ataupun sedang, cukup menjalani isolasi mandiri di rumah atau tempat karantina khusus, tanpa harus di rumah sakit.
Mengingat saat ini semua rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalsel penuh, maka upaya isolasi mandiri cukup efektif menekan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit.
"Jadi dengan kecepatan pelacakan lebih awal, mereka yang positif tidak sampai jadi pasien di rumah sakit, namun bisa disembuhkan saat isolasi mandiri, cukup asupan vitamin dan obat-obatan sesuai gejala yang timbul," ucap kapolda.
Di sisi lain, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baik Level III maupun Level IV, di Kalsel, diakui Rikwanto terus dievaluasi.
Menurut dia, upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) yang telah dijalankan maksimal, juga harus dibarengi disiplin 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) oleh seluruh masyarakat.
"Mari patuhi apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah. Insya Allah ini yang terbaik demi menekan laju penularan COVID-19 yang kini semakin mengkhawatirkan," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan pada Jumat (30/7), ada tambahan 958 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan 26 meninggal dunia, sedangkan pasien sembuh 287 orang dan tambahan 689 pasien dalam perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Lebih awal terdeteksi lebih bagus, jadi cepat juga disembuhkan dan tidak menularkan ke banyak orang, tanpa disadari. Saya perintahkan bhabinkamtibmas bisa membantu petugas kesehatan dalam upaya pelacakan ini," kata kapolda di Banjarmasin, Jumat.
Menurut Rikwanto, mereka yang terkonfirmasi positif, namun dengan gejala ringan ataupun sedang, cukup menjalani isolasi mandiri di rumah atau tempat karantina khusus, tanpa harus di rumah sakit.
Mengingat saat ini semua rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalsel penuh, maka upaya isolasi mandiri cukup efektif menekan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit.
"Jadi dengan kecepatan pelacakan lebih awal, mereka yang positif tidak sampai jadi pasien di rumah sakit, namun bisa disembuhkan saat isolasi mandiri, cukup asupan vitamin dan obat-obatan sesuai gejala yang timbul," ucap kapolda.
Di sisi lain, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baik Level III maupun Level IV, di Kalsel, diakui Rikwanto terus dievaluasi.
Menurut dia, upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) yang telah dijalankan maksimal, juga harus dibarengi disiplin 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) oleh seluruh masyarakat.
"Mari patuhi apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah. Insya Allah ini yang terbaik demi menekan laju penularan COVID-19 yang kini semakin mengkhawatirkan," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan pada Jumat (30/7), ada tambahan 958 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan 26 meninggal dunia, sedangkan pasien sembuh 287 orang dan tambahan 689 pasien dalam perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021