Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi meminta warga Banjarmasin terapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat, karena orang terpapar COVID-19 bertambah 245 kasus. Ini tertinggi dalam berapa bulan.

Machli Riyadi di Banjarmasin, Kamis menyanggah jika peningkatan kasus penularan COVID-19 ini berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha 1442 hijrah.

"Tidak ada terkait itu (Hari Raya Idul Adha 1442 hijrah)," ujarnya.

Menurut dia, kasus COVID-19 di Banjarmasin memang sudah terus menunjukkan penambahan signifikan sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 hijrah yang jatuh pada 20 Juli, yakni, rata-rata penambahan di atas 100 kasus.

Dikatakan dia, penambahan kasus ini karena disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang mulai kendor, karenanya dia meminta semua kembali meningkatkan kewaspadaan, taati protokol kesehatan dan ikuti program vaksinasi COVID-19.

Machli Riyadi menyatakan, sesuai undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan jelas menegaskan bahwa upaya pencegahan, penangangan dam pengendalian kasus COVID-19 itu menjadi kewajiban setiap orang.

"Jadi siapa saja anggota masyarakat berkewajiban membantu pemerintah dalam upaya pengendalian ini, yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah menerapkan 3M, kalau 3M ini dilaksanakan secara disiplin itulah kunci pengendalian COVID-19," terangnya.

Saat ini pun, kata dia, Banjarmasin sudah menerapkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2  sejak 21 Juli hingga 25 Juli.

"Jika peningkatan kasus terus terjadi seperti ini, tidak menuntut kemungkinan kita harus injak rem darurat, atau diterapkan PPKM level 3," tuturnya.

Jika PPKM level 3 diterapkan, maka untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara. Selain itu pengetatan kegiatan juga dilakukan dengan sangat.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021