Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, segera membangun jalan di atas laut yang menghubungkan Taman Siring Laut-Pertamina sepanjang 3,5 kilometer.

"Pembangunan jalan Siring-Pertamina tersebut, salah satunya bertujuan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di perkotaan," kata Bupati Kotabaru Irhami Rijani di Kotabaru Kamis.

Menurut penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, pada 2010 arus lalu lintas di wilayah perkotaan Kotabaru akan macet total.

Sehingga diperlukan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan tersebut, yang harus dipersiapkan sejak dini.

"Ada empat alternatif yang ditawarkan oleh LPPM ITS, salah satu alternatifnya yaitu membangun jalan di atas laut yang menghubungkan Siring Laut-Pertamina sepanjang 3,5 km," tuturnya.

Dia menjelaskan, jalan alternatuif tersebut memiliki luas 9 meter yang akan dibagi menjadi dua arah, tinggi tiang pancang antara 4-5 meter di atas permukaan air laut pasang.

"Khusus untuk pembangunan jalan diproyeksikan menelan dana sekitar Rp328 miliar. Apabila ditambah dengan pembangunan infrastruktur pariwisata, agar jembatan memiliki nilai keindahan dananya akan bertambah besar," tandasnya.

Bupati berharap, selain untuk mengurai kemacetan lalu lintas, jalan tersebut juga menjadi salah satu obyek wisata di Kotabaru. Dan menjadi destinasi wisatawan domestik dan manca negara.

"Harus dibuat pemahaman, warga yang ke Kotabaru belum puas atau belum sempurna kalau belum berkunjung ke jembatan tersebut," terangnya.

Irhami berharap, pembangunan jalan alternatif tersebut dapat dimulai 2016.

Ketua DPRD Kotabaru Alfisah mendukung rencana pemerintah daerah untuk membangun jalan alternatif Siring Laut-Pertamina.

"Kami mendukung rencana pembangunan jalan alternatif, terlebih ini sudah menjadi kebutuhan," terangnya.

Menurut Ketua DPRD Kotabaru, untuk membiayai pembangunan jalan tersebut perlu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015