Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pembangunan jembatan sepanjang 6,5 kilometer yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Pulaulaut, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan selesai pada 2019.

"Insya Allah, ground breaking (peletakan batu pondasi pertama) akan dilakukan pada 1 Juni 2015, bertepatan dengan Hari Jadi ke-65 Kabupaten Kotabaru," kata Bupati Kotabaru Irhami Ridjani di Kotabaru Kamis.

Bupati optimistis dengan dibangunya jembatan laju roda perekonomian Kotabaru akan semakin pesat.

Sebelumnya, Irhami mengungkapkan pembangunan jembatan yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Pulaulaut Kotabaru diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp3,6 triliun.

Biaya pembangunan jembatan Pulaulaut Kotabaru dengan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, yang besarnya diproyeksikan Rp3,6 triliun dapat didanai pemerintah pusat.

"Tetapi untuk mempercepat mewujudkan pembangunan jembatan tersebut, antara pemerintah daerah, Kabupaten Kotabaru, dan Tanah Bumbu, serta Pemprov Kalsel dapat menyiapkan melalui APBD masing-masing," terangnya.

Pemkab Tanah Bumbu diharapkan bersedia mengalokasikan dana Rp500 miliar dari Rp3,6 triliun, tetapi informasi terakhir kabupaten tetangga itu siap mengalokasikan dana Rp250 miliar untuk mendukung pembangunan jembatan tersebut.

Sedangkan Pemkab Kotabaru dan Pemprov Kalsel masing-masing sekitar Rp500 miliar, dan sisanya diharapkan ditanggung pemerintah pusat.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan Gusti Tahmidillah, saat ekspos rencana pembangunan jemabatan oleh konsultan PT Wira Widyatama Banjarmasin menambahkan, rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Kotabaru-Tanah Bumbu segera terwujud.

Meski tidak seperti wacana awal di mana titik pembangunan jembatan berada di Tanjung Ayun dan Tarjun, Kabupaten Kotabaru, tetapi berada di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, dengan Pulaulaut, Kabupaten Kotabaru.

Yang terpenting, bagi sebagian wakil rakyat, jembatan tetap dibangun dan kita harapkan Kotabaru akan semakin berkembang, dan masyarakatnya semakin sejahtera.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015