Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Kelistrikan Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Selatan (Distamben Kalsel), Nuriyanto menegaskan, hingga saat ini Kalimantan Selatan masih mengalami defisit listrik.


"Untuk mengatasi defisit listrik tersebut pemerintah pusat membangunan pembangkit listrik dengan kekuatan daya 35 megawatt," ujar Nuriyanto, di Banjarmasin, Rabu (6/5).

Menurut dia, untuk pembangunan pembangkit listrik 35 megawaat tersebut, PLN hanya mampu membangun pembakit listrik berkekuatan 10 megawatt, sementara sisanya 25 megawatt diserahkan ke pihak swasta.

"Sementara ini kita masih bertumpu pada empat pembangkit listrik PLTU Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut," terangnya.

Apabila dua dari empat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tersebut, jelas dia, ada yang perbaikan, maka dipastikan terjadi pemadaman bergilir.

"Kita berharap dengan penambahan pembangunan tenaga listrik berkekuatan 35 megawatt dapat mengasi defisit listrik di Kalimantan Selatan," tegasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia (Akmelindo), Syarifuddin Nunci mengatakan, keberadaan DPD Akmelindo Kalsel dapat berpartisipasi membantu permasalahan keslistrikan di Kalsel.

"Kita berharap keberadaan DPD Akmelindo Kalsel dapat memberikan masukan kepada pemerintah dan bersama-sama mengatasi masalah kelistrikan," demikian tandasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015