Barabai, (Antaranews Kalsel) - Badan Layanan Umum Daerah RSUD H. Damanhuri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, segera membangun gedung rumah sakit dengan tiga lantai khusus untuk pasien kelas III.
Kabag Pembangunan Pemkab Hulu Sungai Tengah Elvan Robiansyah, di Barabai, Senin, menjelaskan pembangunan gedung tersebut akan dilaksanakan di lahan seluas kurang lebih tiga hektare milik RSUD.
Rencana awal pembangunan menerapkan prinsip horizontal, namun seiring perkembangan, pembangunannya diusahakan vertfikal.
Ia berharap, manajemen RSUD H. Damanhuri sekarang membuat perencanaan pengembangan rumah sakit sampai 5-10 tahun ke depan, sehingga siapa pun direkturnya, lebih mudah untuk melanjutkan.
Dia menganjurkan pembangunan infrastruktur untuk pasien kelas III tersebut dilaksanakan secara bertahap dan mendapat dukungan pendanaan sesuai kekuatan keuangan daerah.
Ruang pelayanan kelas III harus mampu menampung 150 kasur perawatan, setiap ruang terdapat empat tempat tidur.
"Namun kendati kelas III, kualitas infrastruktur dan fasilitas harus lebih bagus," katanya.
Saat ini, pembangunan gedung kelas III pada 2015 baru selesai pada tahap tiang pancang.
Terkait dengan pembahasan rencana pembangunan tersebut, pihak rumah sakit sebelumnya telah melakukan diskusi pemantapan pembangunan kelas III serta klarifikasi pelayanan manajemen RSUD H. Damanhuri bersama Asisten Ekonomi dan Pembangunan dan Komisi I DPRD Hulu Sungai Tengah, Kepala Dinas Kesehatan, PU Hulu Sungai Tengah, Bagian Pembangunan, Keuangan, dan Bagian Aset.
Pada diskusi tersebut, manajemen RS yang baru diminta lebih transparan dalam pengelolaannya, mengamankan ketersediaan obat-obatan, serta memaksimalkan layanan dokter spesialis.
Selain itu, pihak rumah sakit juga diminta selalu berkoordinasi dan menjalin komunikasi bersama DPRD Hulu Sungai Tengah sehingga pengelolaan RSUD H. Damanhuri dapat berjalan transparan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD H. Damanhuri Abdul Hamidan mengatakan pihaknya memiliki dua alternatif pembangunan infrastruktur kelas III lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pilihan alternatif kedua, yaitu pemabangunan infrastuktur secara keseluruhan, karena usaha menambah ruang kelas III sebagai hal penting, apalagi RSUD akan mengurus akreditasi.
Ketua Komisi I DPRD Hulu Sungai Tengah Nasruddin menyepakati hasil pertemuan tersebut dengan ke depan semua anggota komisi tersebut harus menyampaikan kepada fraksi masing-masing agar mendukung pembangunan infrastruktur kelas III.
Nasruddin juga minta dokter spesialis memperkuat diagnosa dan bekerja lebih profesional, sehingga kesehatan masyarakat benar-benar terjamin.
Hal senada diutarkan Taufikurrahman dari Komisi I. Ia mengapresiasi manajemen RSUD sekarang yang lebih terbuka dengan menginformasikan rencana dalam pemaparan.
Ia minta tiap ruangan di pasang motto pelayanan agar semua karyawan memiliki kesadaran bahwa tugas mereka adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kabag Pembangunan Pemkab Hulu Sungai Tengah Elvan Robiansyah, di Barabai, Senin, menjelaskan pembangunan gedung tersebut akan dilaksanakan di lahan seluas kurang lebih tiga hektare milik RSUD.
Rencana awal pembangunan menerapkan prinsip horizontal, namun seiring perkembangan, pembangunannya diusahakan vertfikal.
Ia berharap, manajemen RSUD H. Damanhuri sekarang membuat perencanaan pengembangan rumah sakit sampai 5-10 tahun ke depan, sehingga siapa pun direkturnya, lebih mudah untuk melanjutkan.
Dia menganjurkan pembangunan infrastruktur untuk pasien kelas III tersebut dilaksanakan secara bertahap dan mendapat dukungan pendanaan sesuai kekuatan keuangan daerah.
Ruang pelayanan kelas III harus mampu menampung 150 kasur perawatan, setiap ruang terdapat empat tempat tidur.
"Namun kendati kelas III, kualitas infrastruktur dan fasilitas harus lebih bagus," katanya.
Saat ini, pembangunan gedung kelas III pada 2015 baru selesai pada tahap tiang pancang.
Terkait dengan pembahasan rencana pembangunan tersebut, pihak rumah sakit sebelumnya telah melakukan diskusi pemantapan pembangunan kelas III serta klarifikasi pelayanan manajemen RSUD H. Damanhuri bersama Asisten Ekonomi dan Pembangunan dan Komisi I DPRD Hulu Sungai Tengah, Kepala Dinas Kesehatan, PU Hulu Sungai Tengah, Bagian Pembangunan, Keuangan, dan Bagian Aset.
Pada diskusi tersebut, manajemen RS yang baru diminta lebih transparan dalam pengelolaannya, mengamankan ketersediaan obat-obatan, serta memaksimalkan layanan dokter spesialis.
Selain itu, pihak rumah sakit juga diminta selalu berkoordinasi dan menjalin komunikasi bersama DPRD Hulu Sungai Tengah sehingga pengelolaan RSUD H. Damanhuri dapat berjalan transparan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD H. Damanhuri Abdul Hamidan mengatakan pihaknya memiliki dua alternatif pembangunan infrastruktur kelas III lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pilihan alternatif kedua, yaitu pemabangunan infrastuktur secara keseluruhan, karena usaha menambah ruang kelas III sebagai hal penting, apalagi RSUD akan mengurus akreditasi.
Ketua Komisi I DPRD Hulu Sungai Tengah Nasruddin menyepakati hasil pertemuan tersebut dengan ke depan semua anggota komisi tersebut harus menyampaikan kepada fraksi masing-masing agar mendukung pembangunan infrastruktur kelas III.
Nasruddin juga minta dokter spesialis memperkuat diagnosa dan bekerja lebih profesional, sehingga kesehatan masyarakat benar-benar terjamin.
Hal senada diutarkan Taufikurrahman dari Komisi I. Ia mengapresiasi manajemen RSUD sekarang yang lebih terbuka dengan menginformasikan rencana dalam pemaparan.
Ia minta tiap ruangan di pasang motto pelayanan agar semua karyawan memiliki kesadaran bahwa tugas mereka adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015