Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS mengikuti Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VIII yang diselenggarakan MNC Portal Indonesia. 

Bupati perempuan pertama di Kalsel itu mengikuti IVL bersama enam kepala daerah lainnya, Selasa (6/7). 

Setiap kepala daerah diuji seorang guru besar berbagai universitas terkemukan di Indonesia dalam menjalankan visi pemerintahan selama pandemi COVID-19 saat ini. 

Berlangsung secara virtual, Noormiliyani memaparkan Visi dan Program Pemerintahan Batola di Ruang Setara Network Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola dengan sejumlah dewan juri. 

Para dewan yang dilibatkan pada kegiatan ini diantaranya Direktur Fasilitasi Kelembagaan Kepegawaian dan Perangkat Daerah Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri Cheka Virgowansyah, Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy, Ketua Pembina Indonesia Institute for Corporate Directorship Andi Ilham Said serta Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto. 

Sementara kepala daerah yang berpartisipasi selain Bupati Batola Hj Noormiliyani juga terdapat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wali Kota Malang Sutiaji, Bupati Asmat Elisa Kambu, Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach, Wali Kota Parepare Taufan Pawe dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Dalam paparannya Bupati Batola Noormiliyani menyampaikan fokus pembangunan sesuai Visi Misinya 

"Membangun Desa dan Menata Kota". 
"Batola yang merupakan wilayah pertanian dengan mayoritas pekerjaan masyarakatnya sebagai petani, membuat program pemerintahan banyak mendukung pengembangan pertanian," ujarnya. 

Isteri mantan anggota DPR RI dua periode itu menjelaskan, potensi besar pertanian Batola telah menjadi penyumbang produksi padi terbesar di Kalimantan Selatan (Kalsel) di samping jeruk dan nanas. 

Karenanya tidak heran, sebut dia,  jika kabupaten berjuluk Bumi Ije Jela disebut sebagai lumbung pangannya Kalsel. 

Di hadapan para dewan juri, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel itu juga menyampaikan berbagai program unggulan yang ia terapkan seperti Bedah Kampung Terintegrasi,  pembangunan jalan yang menghubungkan beberapa kecamatan seperti Kecamatan Tamban, Mekarsari, hingga Tabunganen (Tamansari Bunga) yang berada di wilayah selatan Batola, pembangunan jalan yang menghubungkan Kecamatan Kuripan, Tabukan, Bakumpai hingga Marabahan (Kuta Bamara) yang berada di wilayah utara Batola. 

Selain itu, anak almarhum Gubernur Kalsel periode 1963 - 1969 juga memaparkan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya,  pemilihan kepala desa serentak, pemilihan perangkat desa dengan sistem CAT, pemilihan angggota BPD secara langsung, pemilihan kepala desa secara e-voting, serta melaksanakan kegiatan intervensi gizi spesifik dengan mempersiapkan makanan tanbahan siap makan untuk ibu hamil dan menyusui (Program Permata Bunda). 

Noormiliyani mengatakan, akibat pandemi COVID-19 memaksa banyak program yang harus ditunda akibat dialihkannya anggaran. 

Dipaparkan dia, pihaknya tetap berupaya menjalankan kegiatan yang menjadi prioritas seperti program Kabupaten Layak Anak (KLA).

Dalam upaya meningkatkan pemberian layanan kepada masyarakat, tutur Noormiliyani, pihaknya telah membentuk Satgas Pelayanan Publik, di samping tetap melanjutkan program yang dinilai baik seperti adanya program pinjaman untuk pembelian pupuk tanpa bunga dan lainnya

Saat ini, kata dia, terdapat beberapa program pembangunan yang akan terus dikejar untuk diselesaikan seperti pembangunan Jejangkit Ecopark, Community Based Tourism, Corporate Farming, serta pembangunan Incenerator Limbah Medis B3 yang menjadi satu-satunya di Kalsel. 

Pada sesi tanya jawab para dewan juri mengapresiasi dan tertarik pada program-program yang disampaikan. 

Salah satunya Gun Gun Heryanto Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta,  tertarik pada keberanian Noormiliyani dalam menyelenggarkan pilkades e-voting. 

"Saya sungguh tertarik bagaimana cara ibu Bupati menerapkan sistem e-voting ini pada masyarakat yang belum adaptif terhadap teknologi," ucap Gun Gun. 

Noormiliyani menyatakan, tidak ada halangan bagi masyarakat dalam mengikuti sistem, bahkan mereka merasa lebih dimudahkan. 

"Masyarakat banyak merasa dimudahkan, bahkan terjadi peningkatan minat partisipasi mereka untuk ikut memilih," demikian tutupnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021