Palaihari, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, menagih janji Kemeterian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM), untuk merealisasi konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram.


 "Kita sudah dua kali mendatangi Dirjen Migas Kementerian ESDM, namun hingga kini belum juga terealisasi konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram," kata Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Laut, Joko Wuriyanto, di Pelaihari, Rabu (22/4).

 Menurut dia, berdasarkan data yang sudah dilakukan ferevikasi dari konsultan Kementerian ESDM, jumlah penerima konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram tersebut berjumlah 90.612 paket.

 "Jumlah itu ditetapkan dari konsultan, bukan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Laut," ungkapnya.

 Dijelaskannya, belum terealisasinya konversi gas tersebut, hal itu sangat merugikan masyarakat Tanah Laut, karena dengan harga minyak tanah yang cukup tinggi membuat beban masyarakat semakin meningkat.

 "Saat ini masyarakat serba salah, seharusnya konversi sudah dilaksanakan, kenyataannya belum," tegasnya.

 Lebih lanjut dia mengemukakan, hal yang lebih membingunkan lagi, belum dilaksanakannya konversi gas eklpiji di Kabupaten Tanah Laut, justru penjualan gas 3 kilogram sudah dipasarkan dibeberapa pengencer.

  "Seharusnya konversi gas elpiji 3 kilogram sudah dilaksanankan, baru pengencer menjual gas tersebut dipasaran," terangnya.

 Kemudian, sebut dia, janji Kementerian ESDM merealisasikan konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram untuk Kabupaten Tanah Laut di tahun 2013 melalui APBN murni, namun hal itu gagal.

 "Pemerintah pusat kembali menjanjikan tahun 2014 merealisasikan, dan hingga kini janji tersebut tidak ada realisasinya, kami berharap hal seperti ini menjadi perhatian," demikian tandasnya.     

Pewarta: Arianto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015