Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Dokumen Rencana dan Audiensi, di Aula Pencerahan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tanah Laut, Senin (28/6).
Bimtek tersebut menghadirkan narasumber dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Bappeda Tala Andris Evony mengungkapkan, Kabupaten Tanah Laut memiliki warga miskin yang cenderung kurang produktif dan tidak mau keluar dari kondisi nyaman.
Kondisi mentalitas itulah, sebut dia, yang ingin diubah Pemkab Tanah Laut.
"Secara fitrah agama ada terus, pasti ada kelompok masyarakat ada miskinnya, tapi bagaimana kita mengelolanya agar tidak berdampak buruk pada kesejahteraan," ujar Andris.
Andris menyebutkan, target tahun 2023 kemiskinan setidaknya pada angka 4,35 persen untuk Kabupaten Tanah Laut.
"Jangan sampai tembus lima persenan," ujarnya.
Meskipun posisi angka kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut saat ini masih berada di bawah rata-rata kemiskinan tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan Nasional, Andri berharap peringkat itu tidak membuat terlena.
"Kita tidak boleh berbangga hati, karena masih memberikan kontribusi kemiskinan di tingkat nasional,"terangnya.
Upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk mengatasi kemiskinan, terang dia, telah dilakukannya kolaborasi program bersama-sama dengan pihak terkait, seperti adanya E-Warung, dana Bansos di kecamatan, program rehab rumah, kerjasama dengan program organisasi, hingga jaminan kesehatan BPJS untuk masyarakat di Kabupaten Tanah Laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Bimtek tersebut menghadirkan narasumber dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Bappeda Tala Andris Evony mengungkapkan, Kabupaten Tanah Laut memiliki warga miskin yang cenderung kurang produktif dan tidak mau keluar dari kondisi nyaman.
Kondisi mentalitas itulah, sebut dia, yang ingin diubah Pemkab Tanah Laut.
"Secara fitrah agama ada terus, pasti ada kelompok masyarakat ada miskinnya, tapi bagaimana kita mengelolanya agar tidak berdampak buruk pada kesejahteraan," ujar Andris.
Andris menyebutkan, target tahun 2023 kemiskinan setidaknya pada angka 4,35 persen untuk Kabupaten Tanah Laut.
"Jangan sampai tembus lima persenan," ujarnya.
Meskipun posisi angka kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut saat ini masih berada di bawah rata-rata kemiskinan tingkat Provinsi Kalimantan Selatan dan Nasional, Andri berharap peringkat itu tidak membuat terlena.
"Kita tidak boleh berbangga hati, karena masih memberikan kontribusi kemiskinan di tingkat nasional,"terangnya.
Upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk mengatasi kemiskinan, terang dia, telah dilakukannya kolaborasi program bersama-sama dengan pihak terkait, seperti adanya E-Warung, dana Bansos di kecamatan, program rehab rumah, kerjasama dengan program organisasi, hingga jaminan kesehatan BPJS untuk masyarakat di Kabupaten Tanah Laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021