Pembangunan Keluarga Berencana dan pengembangan Posyandu di Kabupaten Hulu Sungai Utara menarik minat dan perhatian dari BKKBN Kalimantan Selatan.

Seiring  Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke -29 dan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-70 pelaksanaan program KB dan posyandu di HSU mendapat kunjungan pengurus BKKBN Kalsel.

"Pembangunan KB dan Layanan Posyandu Holistik Integratif sebagai upaya penurunan angka Stunting dan kematian ibu melahirkan secara Nasional," ujar Kepala perwakilan BKKBN Kalsel H. Ramlan di Amuntai, Kamis (24/6).

Ramlan menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo bahwa kasus Stunting harus diturunkan hingga berada di angka 14% di 2024.nanti, demikian pula angka kematian ibu di bawah 183 kasus per 100.000 ibu melahirkan. 

Pengurus BKKBN Kalsel meninjau pelaksanaan program KB sejuta akseptor di Puskesmas Sungai Karias Kecamatan Banjang dan pelayanan Posyandu Holistik Integratif di Desa Pematang Benteng Kecamatan Sungai Tabukan.

Pada pelayanan posyandu di Pematang Benteng, sekaligus meresmikan pencanangan Posyandu Holistik Integraif (HI) yang memadukan layanan posyandu dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB) dalam satu lokasi kegiatan.
 
Kepala perwakilan BKKBN Kalsel H Ramlan didampingi Bupati HSU dan Kepala DPPKB HSU meninjau pelayanan Posyandu Holistik Integratif di Desa Pematang Benteng, Sungai, Kamis. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy Abdillah)

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten HSU Hj Anisah Rasyidah menjelaskan, setiap program kerja yang menjadi permasalahan kerapkali diatasi melalui upaya bersama SKPD terkait, misalnya  bersinergi dalam upaya penurunan angka Sunting dan kematian ibu melahirkan.

"Melalui layanan Posyandu Holistik Integratif ini juga merupakan upaya yang strategis untuk menurunkan Kasus Stunting," katanya.

Dikatakan, DPPKB berupaya meningkatkan kepedulian keluarga dan masyarakat dalam pencegahan Stunting ini, melibatkan berbagai pihak termasuk Kementerian Agama dan Kantor Urusan Agama untuk mencegah perkawinan usia anak.

Pihak sekolah juga diminta menyediakan obat tambah darah yang bisa didapatkan secara gratis melalui Dinas Kesehatan untuk mencegah anemia sejak usia remaja.

Anisah menambahkan, total pencapaian pelayanan KB sejuta akseptor pada 2021  baik MKJP maupun non MKJP sebesar 138% melebihi target yang ditetapkan oleh  BKKBN Prov Kalsel. 

Pada kegiatan tersebut, DPPKB bekerja sama dengan PKK, TNI, Dinas Kesehatan, IBI, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dimulai awal Juni di Desa Lokus Stunting, selain itu  setiap kampung KB juga dapat bantuan 20 sembako bagi kaum Lansia dengan ekonomi lemah. 

Pada pelaksanaan pelayanan sejuta Akseptor kemaren, salah satu mitra DPPKB HSU yakni Kodim 1001 Amuntai/Balangan bahkan terpilih sebagai salah satu mitra pelaksana terbaik di Kalsel.
 
Kepala perwakilan BKKBN Kalsel H Ramlan didampingi Bupati HSU dan Kepala DPPKB HSU mencanangkan pelayanan Posyandu Holistik Integratif di Desa Pematang Benteng, Sungai, Kamis. (Antaranews Kalsel/Diskominfo HSU/Eddy Abdillah)

Anisah berharap melalui Peringatan Harganas bisa semakin mengoptimalkan peran pemangku kepentingan dan mitra kerja terkait dalam pelayanan KB serentak, kemudian meningkatkan kepedulian keluarga Indonesia dalam pencegahan Stunting

Pada acara ramah tamah di Mess Negara Dipa Amuntai, Bupati H Abdul Wahid HK  berharap melalui kegiatan ini semakin meningkatkan kebersamaan, koordinasi, dan kerjasama kita yang sinergi, sekaligus meningkatkan komitmen bersama untuk membangun keluarga yang sejahtera.

"Semoga prestasi pada bidang pelayanan KB dan Posyandu dapat mendorong kita semua agar tetap menjaga dan bahkan menigkatkan kinerja kita dalam membangun kependudukan dan keluarga berencana guna mewujudkan keluarga yang sehat, cerdas, sejahtera dan berkualitas," katanya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021