Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Mis (16), warga Handil Suruk, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan menjadi binaan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarag Berencana Kabupaten Tanah Laut, setelah terjaring razia Polisi Pamong Praja (Pol PP) Tanah Laut, karena bekerja dibawah umur di salah satu warung pinggiran Kota Pelaihari.
"Saat Pol PP melakukan razia warung malam yang buka hingga pukul 01:00 Wita, Selasa (14/4), ditemukan salah satu pekerja masih dibawah umur berinisial Mis," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, di pelaihari, Selasa (14/4).
Menurutnya, karena masih dibawah umur, maka Mis diserahkan Satpol PP Tanah Laut ke Badan pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, untuk mendapatkan bimbingan.
"Sedangkan pemilik warung yang mempekerjakan Mis juga diamankan untuk mendapatkan bimbingan dari Satpol PP Tanah Laut, agar tidak lagi mempekerjakan anak dibawah umur di warung hingga larut malam," ungkapnya.
Dijelaskannya, kalau sampai pemilik warung masih saja mempekerjakan anak dibawah umur, maka melanggar Perda No.3/2013, tentang Kekerasan Terhadap Anak dan tentunya ada sanksi yang diberlakukan.
"Untuk kali ini kita masih memberikan teguran dulu terhadap pemilik warung, kalau sampai melanggar kedua kali maka sanksi diberlakukan," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, keberadaan pekerja warung dibawah umur di Kabupaten Tanah Laut saat ini harus disikapi, sebab kalau dibiarkan begitu saja, maka kasihan generasi penerus pembangunan daerah.
"Seharusnya anak dibawah umur tidak sampai larut malam berada diluar rumah, apalagi dipekerjakan sebagai penjaga warung malam, ini sudah salah," ucapnya.
Kemudian, sebut dia, pemerintah daerah maupun instansi terkait harus menyikapi hal tersebut, salah satunya adalah mencarikan solusi dengan mengajari mereka dengan ketrampilan khusus.
"Dari ketrampilan yang sudah dimiliki itu, mereka diharapkan dapat berwirausaha sendiri, bukan sebagai penjaga warung hingga larut malam," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Saat Pol PP melakukan razia warung malam yang buka hingga pukul 01:00 Wita, Selasa (14/4), ditemukan salah satu pekerja masih dibawah umur berinisial Mis," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, di pelaihari, Selasa (14/4).
Menurutnya, karena masih dibawah umur, maka Mis diserahkan Satpol PP Tanah Laut ke Badan pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Laut, untuk mendapatkan bimbingan.
"Sedangkan pemilik warung yang mempekerjakan Mis juga diamankan untuk mendapatkan bimbingan dari Satpol PP Tanah Laut, agar tidak lagi mempekerjakan anak dibawah umur di warung hingga larut malam," ungkapnya.
Dijelaskannya, kalau sampai pemilik warung masih saja mempekerjakan anak dibawah umur, maka melanggar Perda No.3/2013, tentang Kekerasan Terhadap Anak dan tentunya ada sanksi yang diberlakukan.
"Untuk kali ini kita masih memberikan teguran dulu terhadap pemilik warung, kalau sampai melanggar kedua kali maka sanksi diberlakukan," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, keberadaan pekerja warung dibawah umur di Kabupaten Tanah Laut saat ini harus disikapi, sebab kalau dibiarkan begitu saja, maka kasihan generasi penerus pembangunan daerah.
"Seharusnya anak dibawah umur tidak sampai larut malam berada diluar rumah, apalagi dipekerjakan sebagai penjaga warung malam, ini sudah salah," ucapnya.
Kemudian, sebut dia, pemerintah daerah maupun instansi terkait harus menyikapi hal tersebut, salah satunya adalah mencarikan solusi dengan mengajari mereka dengan ketrampilan khusus.
"Dari ketrampilan yang sudah dimiliki itu, mereka diharapkan dapat berwirausaha sendiri, bukan sebagai penjaga warung hingga larut malam," tandasnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015